PUNCAK JAYA, REPORTASEPAPUA.COM – Pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu serentak 17 April hendaknya disikapi penuh suka cita dan kemeriahan. Hal itu sebagaimana disampaikan Dr Yunus Wonda saat bertatap.muka dengan Konstituennya di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Kamis (12/4/2019)
Sebab, kata Yunus Wonda Pemilu yang akan diselenggarakan pada 17 April mendatang bisa memberi sejumlah efek. Bila disikapi sebagai proses mencari pemimpin ataupun wakil rakyat lewat proses demokrasi yang sehat tentunya bisa menjadi pembelajaran dan efek positif pada perkembangan demokrasi di Papua.
Sebaliknya jika disikapi sebagai momentum hanya untuk mencari siapa menang siapa kalah dengan berbagai cara maka Pemilu hanya akan menjadi biang perpecahan.
“Kita harus paham, jangan karena politik, karena Pemilu kita terpecah. Ini sebuah pesta bersama, dimana kita belajar berdemokrasi. Jangan karena beda pilihan akhirnya merusak semua tatanan yang sudah ada selama ini,” kata Yunus Wonda
Ia meminta masyarakat harus tetap bijak meski sikap kedaerahan erat dengan kekerabatan dan kesukuan bisa menggiring semua proses pemilihan ditujukan untuk kandidat tertentu.
“kondisi tersebut tak harus menjadikan siapa yang berbeda pilihan harus saling bermusuhan. Jadi politik ini juga berbahaya kalau salah menafsirkan. Antar keluarga, antar suku atau bahkan antar agama bisa saling bermusuhan karena beda pilihan. Padahal setelah ini harusnya semua kembali seperti biasa, jangan justru sebaliknya. Menjadi musuh, itu tak boleh,” katanya
Disini ia juga meminta agar masyarakat tidak terpancing dengan situasi daerah jika ada yang dengan sengaja ingin mengacaukan agenda Pemilu.
“Tidak usah ikut-ikutan, tetap pada komitmen bersama bagaimana menciptakan Pemilu yang tidak menciptakan masalah. Kita harus belajar dari yang sudah-sudah,” imbuhnya. (REDAKSI)