JAYAPURA,REPORTASEPAPUA.COM – Anggota DPR Papua, Yonas Nussy menegaskan, tidak deal-deal atau kompromi tertentu dalam pertemuan sejumlah pejabat Papua di Jakarta yang berujung ditangkapnya dua orang staf KPK.
Legislator Papua ini menilai, staf KPK itu ditangkan oleh para pejabat Papua, lantaran aksi mereka di tempat Pemprov Papua, DPRP, dan Kemendagri saat melakukan rapat konsultasi anggaran, ketika itu mencurigakan dan sangat berlebihan.
“Dalam pertemuan itu tidak ada kompromi dan deal-deal di situ, Lalu maksudnya apa dia (penyidik) foto-foto dan lainnya, Memang KPK punya tugas, tapi cara staf itu tidak sopan dan sangat mencurigakan. Apa maksudnya,” kata Yonas Alfons Nussy lewat via teleponnya, Selasa (5/2/19) malam.
Menurutnya, pikanya menganggap ini bagian dari tidak adanya rasa percaya KPK kepada pemerintah daerah.
“Kalau KPK bilang ada informasi akan ada tindak pidana korupsi, itu hanya alasan KPK saja karena ada pegawainya yang tertangkap sehingga harus buat alasan itu,” ujar Nussy.
Lanjut dikatakan, dua pegawai KPK itu datang ke lokasi pertemuan tanpa diundang dan mengada-ada.
Yonas menandaskan, kalau hanya agenda seperti itu, maka tidak perlu bertingkah seolah menteror para pejabat Papua di lokasi itu.
“Kami tetap mendukung Pemprov dan pimpinan DPR Papua dalam memberikan keterangan apa adanya jika dibutuhkan. Itu kan hanya rapat konsultasi anggaran dan juga rapat koordinasi,” tuturnya.
Bahkan kata Nussy, DPRP dan Pemprov akan siap memberikan keterangan jika dibutuhkan dan menjelaskan duduk persoalannya.
“Karena sikap dua pegawai KPK itu berlebihan. Tidak ada kompromi-kompromi dalam pertemuan itu,” pungkasnya.(tiara)
Respon (1)