Wondama, Reportasepapua.co.id – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua Barat Bersama Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Teluk Wondama, gelar sosialisasi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), bagi siswa/siswi Sekolah Dasar SD YPK Miei, Jumat, (27/9).
Peningkatan pengetahuan tentang konsumsi pangan yang seimbang tentunya menjadi program penting dalam pencegahan dan penuntasan angka stunting di Papua Barat dan kali ini khususnya di Kabupaten Teluk Wondama.
Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan upaya pemerintah untuk memantapkan atau membudayakan pola konsumsi B2SA dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna memenuhi kebutuhna gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif dan produktif.
Sebanyak 200 peserta didik di libatkan dalam sosialisasi tersebut. 200 peserta didik itu termasuk siswa/siswi mulai kelas 1 hingga kelas 6 SD.
Bukan hanya sosialisasi tetapi juga, pemberian makanan B2SA langsung di bagikan kepada siswa/siswa saat itu juga. Tujuannya agar menjadi salah satu contoh menu makan dengan komposisi B2SA.
Di karenakan sasaran sosialisasi adalah anak-anak, tentu saja metode penyampaiannya menggunakan pendekatan yang berbeda dengan orang dewasa. Penyampaian yang menghibur dan menyenangkan membuat anak-anak SD tersebut antusias mengukti serangkaian acara yang di gelar tadi pagi itu.
Kepala bidang Ketahanan Pangan dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Teluk Wondama, Sandra May, kepada awak media reportasepapua.co.id, mengatakan, konsumsi Pangan B2SA wajib menjadi budaya masyarakat Wondama, karena hal ini guna mencegah stunting di kabupaten Teluk Wondama.
Dia juga berharap, menu konsumsi pangan dengan metode B2SA ini dapat di terapkan di setiap keluarga masing-masing agar di tahun-tahun mendatang generasi Wondama menjadi generasi yang sehat, aktif dan produktif.
‘’kami harap memalui sosialisas ini, para siswa/siswi usia SD dapat memahami dan meneruskan hal baik ini kepada orang tua masing-masing di rumah. Sebab kami terbatas, tetapi yang memelihara anak-anak ini adalah orang tua di rumah. Konsumsi karbohidrat, protein, vitamin harus simbang,’’ tutur Sandra.
Sementara, kepala seksi, Promosi Penganekaragaman konsumsi pangan dinas Ketahanan dinas ketahanan Pangan Provinsi Papua Barat, Elisabet Sulistiyowati mengatakan, sosialisasi dan pemberian makana dengan komposisi B2SA menjadi atensi bagi dinasnya dalam rangka pencegahan stunting itulah sebabnya sosialisasi B2SA di fokuskan kepada anak-anak usia SD.
Dan juga katanya dia, kegiatan tersebut mendapat perhatian dari pemerintah provinsi untuk semua kabupaten yang ada di Papua barat. Bukan hanya di Teluk Wondama.
‘’kegiatan ini kami lakukan bukan hanya di Kabupaten Teluk Wondama tetapi semua Kabupaten yang ada di Provinsi Papua Barat. selain kita cegah stunsing tetapi juga kita segera mungkin menurunkan angka stunting di Papua Barat. apabila angka Stunting di Papua Barat menurut itu berarti pasti generasi Papua Barat sehat. Hari ini untuk anak SD YPK Miei sebanyak 200 anak. Dan kita berikan contoh makanan B2SA. Dan ingat, bila anak-anak makan, nasi dan sayur harus seimbang banyaknya, contoh tadi kami berikan sepertiga protein dari ayam, dan telur, vitamin dari sayur yang di rebus, mineral, karbohidrat dari nasi, harus seimbang dengan porsi sayur. Jadi nasi tidak boleh lebih banyak dari sayur, nasi dan sayur harus sama banyak. Mari rubah pola porsi makan dengan metode B2SA’’ tutur Elisabet.
Turut hadir pada sosialisasi tersebut yakni, Pjs, Bupati Teluk Wondama, Derek Ampnir, Kepala dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Teluk Wondama, Korneles Paduai, serta seluruh tenaga pengajar SD YPK Miei. (SR)