JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Wakil Menteri Pembangunan dan Perumahan Rakyat (PUPR), John Wempi Wetipo akan berjuang meningkatan status Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua.
Peningkatan ini dikarenakan lingkup kerja Balai Wilayah Sungai yang luas dengan mencakup dua provinsi paling timur di Indonesia. Kedua provinsi itu meliputi Papua dan Papua Barat.
“6 tahun dibangun, bersyukur sekali ini diresmikan pada hari Bakti PUPR ke -74. Kita juga akan berjuang kalau saat ini statusnya balai kecil, karena kita kedepannya Papua dan Papua Barat, dia bisa menjadi Balai Besar, sehingga dia bisa lebih fokus di Papua dan Papua Barat,” kata John Wempi Wetipo usai meresmikan Kantor Balai Wilayah Sungai Papua di Jayapura, Selasa (3/12).
Kepala Balai Wilayah Sungai Papua, Yulianus Mambrasar mengakui proses pekerjaan Kantor BWS sempat terhambat pada tahun 2015 dan 2016, karena penyesuian anggaran. Namun pengerjaan berhasil dilanjutkan hingga kini diresmikan.
“Terkait dengan pembangunan kantor BWS, kenapa 6 tahun, karena kontraktornya tunggal, jadi lelang tiap tahun. Sempat tahun 2015 – 2016 fakum, karena seusai penyusunan anggaran, selesai kalau ditambah tahun depan akan dilakukan perbaikan di halaman,” katanya.
Berdasarkan tabel, pembangunan Kantor BWS Papua menelan biaya sebesar Rp60 miliar lebih. Dana tersebut digunakan pada enam tahap pembangunan, meliputi tahap pengadaan tanah sebesar Rp4,9 miliar pada tahun 2011.
Tahap 1 pada tahun 2013 sebesar Rp5,9 miliar. Pengadaan tahan pada tahun 2013 sebesar Rp1,9 miliar. Tahap II pada tahun 2014 sebesar Rp32,8 miliar. Tahap III pada tahun 2015 sebesar Rp5,9 miliar dan tahap IV tahun 2018 sebesar Rp8,7 miliar. (Redaksi)