Oksibil,reportasepapua.com – Setiap anak bangsa berhak mendapatkan pendidikan yang layak, kalimat inilah yang membuat personil Binmas Noken Polres Pegunungan Bintang Briptu Eduard Habibu dan Anggota Satuan Lantas Polres Pegunungan Bintang Briptu Treslinda A Menggandeng rekan – rekan dari TNI dan IPDN untuk hadir membagi ilmu di SD Inpres Mimin di Distrik Oksop.
Pengabdian Tim yang di kordinir oleh Briptu Eduard dan Briptu Treslinda ini tidaklah mudah, dimana mereka harus menempuh perjalanan selama 1 jam menggunakan mobil dan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 3 jam untuk sampai di SD Inpres Mimin.
Namun perjalanan yang panjang itu semuanya terbayar setelah Tim sampai di Kampung Mimin dan disambut dengan hangat dan penuh gembira oleh masyarakat serta para murid SD Inpres Mimin – Oksop dan juga para guru – guru dari Indonesia mengajar yang telah mengadi di SD Inpres Mimin.
Tim yang dikoordinir oleh Personil Binmas Noken ini langsung berbagi ilmu dengan mengajar di kelas inspirasi, dimana dalam kelas ini para murid diajarkan tentang wawasan kebangsaan dan juga mengenal berbagai profesi yang ada dengan tujuan memupuk cita – cita anak – anak di kampung Mimin untuk menjadi abdi negara apapun profesinya.
Selain berbagi ilmu, Tim juga memberikan bantuan bagi pihak SD Inpres Mimin berupa Bola kaki yang diberikan oleh Kasat Lantas Polres Peg. Bintang melalui Briptu Treslinda dan juga pemberian Alkitab dari Briptu Eduard kepada salah seorang guru yang berasal dari kampung Mimin tersebut.
Kehadiran Tim ini juga membawa dampak positif bagi anak – anak di kampung Mimin dimana mereka akhirnya banyak yang bercita – cita untuk menjadi seorang prajurit TNI, Polri maupun Tenaga Kesehatan yang notabene adalah pelayan masyarakat.
Briptu Eduard Habibu saat diwawancarai mengatakan kegiatan ini di lakukan atas dasar kepedulian terhadap dunia pendidikan dipedalaman dan juga bagaimana kita turut serta mencerdaskan generasi muda bangsa.
“Kita Berharap Kegiatan ini dapat memicu pihak – pihak terkait yang bisa ikut perduli dengan dunia pendidikan di pedalaman Papua karena dirinya melihat secara langsung bagaimana para murid harus menuntut ilmu dengan segala keterbatasan yang ada mulai dari seragam sekolah hingga bangunan sekolah yang sudah kurang layak di gunakan,”. Tuturnya.(anto)