JAYAPURA, Reportasepapua.com – Adanya kebijakan penutupan akses penumpang dari dan ke intra papua, dan pembatasan aktivitas masyarakat di wilayah Papua memberikan dampak signifikan bagi transaksi keuangan di Papua.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga mengatakan, masa pandemi Covid-19 diikuti dengan menurunnya ekspektasi permintaan masyarakat.
Secara bulanan atau dari Maret ke April 2020, kata Naek, penurunan transaksi terbesar terjadi pada e-commerce (perdagangan berbasis online). Penurunannya hingga minus 50,77 persen.
“Pada Maret 2020, penjual e-commerce sebanyak 124 pengguna, sementara, pembeli e-commerce sebanyak 27 ribu pengguna. Pada April 2020 penjual e- commerce sebanyak 65 pengguna, pembeli sebanyak 12 ribu pengguna. Maret ke April penjual e-commerce minus 47,58 persen dan pembeli minus 55,05 persen,” kata Naek, Selasa (30/6/2020).
Untuk penurunan nominal, lanjut Naek, terbesar terjadi pada transaksi yang menggunakan ATM/Debet dan BI RTGS masing-masing sebesar Rp948 miliar dan Rp895 miliar.
“Penurunan transaksi secara total -10,98 persen atau sebesar Rp1,9 triliun pada bulan April 2020 jika dibandingkan Maret 2020,” ucapnya. (Ananda)