Tokoh Agama : Papua Sudah Damai, Jangan Ada Lagi Perpecahan dan Provokasi

banner 120x600

JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Ketua PGPI Papua yang juga Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP), Pendeta MPA. Mauri kepada wartawan di Hotel Sahid Jayapura, Rabu (18/9), meyakini kekuatan doa dapat memulihkan kedamaian di Tanah Papua yang saat ini tengah terkoyak.

“Kita punya kekuatan di luar firman Tuhan seperti ada Dozzer untuk meratakan gunung, ada dinamit untuk bongkar gunung, tapi doa dan puasa melampaui hal itu semua. Doa puasa adalah andalan bukan umat kristiani saja, tapi seluruh umat Tuhan seturut agamanya masing masing,” katanya.

Pendeta Mauri menambahkan, jadwal maupun tempat pelaksanaan doa serta pokok-pokok doa sendiri sudah disusun. Nantinya, doa tak hanya digelar di satu tempat saja, namun berpindah-pindah tempat, dimulai pada 27 September 2019 hingga 5 Februari 2020 mendatang.

“Kita akan mulai pada 27 September, doa dan puasa akan dosialisasikan. Kami akan berpindah pindah tempat sesuai dengan jadwal.  Pokok doa intinya untuk kedamaian di tanah Papua,” tegasnya.

Doa bersama, sambungnya, akan di awali di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura, kemudian bergeser ke Kota Jayapura. Doa bersama juga akan digelar di tingkat Pemerintah Provinsi Papua, DPR Papua hingga TNI/Polri. “Kita harus fokus ke tempat ini untuk berdoa bersama,”ungkapnya.

Sekretaris PGGP, Pendeta Mathan Ayorbaba menyebut, tema doa dan puasa itu yakni pertobatan dan pemulihan umat Tuhan di atas tanah Papua. Dia berharap, doa dan puasa yang sudah diputuskan dalam rakor tersebut dapat dilaksanakan oleh semua gereja maupun lembaga agama.

Sebelumnya, ribuan massa menggelar aksi unjuk rasa susulan di Kota Jayapura. Aksi yang berlangsung pada Kamis (29/8) berlangsung rusuh. Puluhan bangunan, kendaraan bermotor, rumah warga hingga ratusan tempat usaha dibakar. (REDAKSI.ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *