KEEROM, Reportasepapua.com – Pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) 104 Kodim 1701/Jayapura yang dilaksanakan di Kampung Yuwainda, Distrik Waris menurut Bupati Keerom, Muhammad Markum giat yang dilasanakan ini adalah salah satu bentuk kemanunggalan TNI.
“Giat ini adalah salah satu bentuk kemanggulan TNI dengan pemerintah daerah untuk membangun di daerah perbatasan” kata Markum saat ditemui wartawan usai membuka pelaksanaan TMMD ke 104 di Kampung Yuwainda, Selasa (26/02/2018).
Dikatakannya selain 10 rumah yang akan bangun ada juga beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan di kampung tersebut.
“Dari TMMD ini bukan hanya 10 rumah saja tapi masih ada tambahan beberapa rumah lagi, yaitu tiga dan itu nanti akan bersinergi dengan pemerintah daerah” katanya.
Bupati Markum juga menuturkan bahwa ditahun 2019 ini pihaknya juga telah mengganggarkan untuk pembangunan 10 unit rumah lagi di kampung tersebut.
“Ada sepuluh rumah lagi yang akan kita bangun disini dan tentunya kita akan bersinergi dengan TNI untuk melakukan pembangunan itu selain itu ada juga untuk perbaikan sekolah dan lain-lain” tuturnya.
Diungkapkan Markum selain di Kampung Yuwainda ada juga daerah lain di Kabupaten Keerom yang telah dianggarkan guna membangun rumah untuk warga.
“Seperti di daerah Towei dan Web itu akan lebih banyak lagi. Tujuannya itu untuk pendekatan pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan. Jadi terlepas dari TMMD kita tipa tahun membangunkan rumah untuk warga di setiap distrik” ungkapnya.
Ditanyai wartawan soal berapa anggaran yang diberikan Pemkab Keerom untuk membantu pelaksanaan TMMD di Kampung Yuwainda, Bupati Markum menuturkan bahwa total anggran itu lebih dari Rp. 1.4 Miliar.
“Rp. 1.4 lebih, karena inikan dikerjakan gotong royong jadi sudah sepatutnya kami juga turut membantu. Kalau dari nilai proyek itu pasti lebih jadi kami juga berterimakasih kepada Danrem 172/PWY dan Dandim yang sudah bersedia melaksanakan TMMD ini disini bahkan dihadiri langsung oleh Danlanud Silas Papare (Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso) ini sangat luar biasa. Saya disni 36 tahun baru kali ini Danlanud bisa hadir di perbatasan ini” katanya.
Untuk itu dirinya atas nama Pemerintah Kabupaten Keerom mengucapkan terima kasih kepada Danrem 172/PWY dan Dandim 1701/Jayapura yang telah menginisiasi untuk membangun di daerah perbatasan RI-PNG dengan minimnya anggaran yang ada.
Danrem 172/PWY, Kolonel Inf. J. Binsar P. Sianipar yang ditemui ditempat yang sama mengungkapkan pemilihan Kampung Yuwainda sebagai tempat pelaksanaan TMMD 104 ini lantara kampung ini berada di wilayah perbatasan negara.
“Jadi perlu kita membangun, seperti Nawacita ya membangun Indonesia daei pinggiran dan ini sudah tepat. Kita membangun daei Distrik Waris ini sehingga nanti bisa terlihat oleh masyarakat bagaimana perbedaan pembangunan yang ada disebelah (Papua Nugini)” ungkap Danrem.
Karena menurutnya masyarakat yang ada di Kampung Yuwainda dan masyarakat yang ada di kampung di Negara PNG ini masih bersaudara.
“Ini juga bertujuan untuk membuktikan bahwa pembangunan di Indonesia lebih maju dari apa yang ada di sebelah (PNG)” tutur Danrem.
Selain itu, Danrem juga menjelaskan bahwa Kampung Yuwainda ini adalag kampung induk yang ada di Distrik Waris sehingga pembangunan di kampung tersebut dinilai sangat perlu dilakukan.
“Ini juga bertujuan untuk membangun kecintaab masyarakat disini terhadap Indonesia dengan adanya pembangunan yang kita lakukan hari ini” jelasnya.
Ditanyai wartawan soal berapa lama target yabg diberikan untuk pembangunan ini, Danrem mengatakan “target kami itu 1 bulan dan memang kemarin sudah ada pra TMMD selama dua minggu jadi totalnya itu satu setengah bulan tapi tanggal yang kita laksanakan itu satu bulan saja harus sudah jadi” pungkas Danrem 172/PWY. (yurie)