WONDAMA, Reportasepapua.com – Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan Pemkab Teluk Wondama bersama kelompok tani Kurimeriai Kampung Webi Distrik Rasiei membuka lahan satu hektar tanam padi ladang.
Padi ladang tersebut adalah jenis impago.
Tidak hanya padi ladang, tetapi juga dibuka satu hektar lahan untuk ubi jalar varietas ungu, dan Papua Salosa.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan, Teddy Lekitoo mengungkapkan, pembukaan lahan serta penanaman padi dan ubi jalar itu merupakan program Dinas Pertanian yang bersumber dari anggaran Otonomi Khusus (Otsus) Tahun 2020.
“Ini merupakan program kerja Dinas Pertanian yang bersumber dari dana Otsus, dimana pembukaan satu hektar lahan dianggarkan sebesar Rp.5000.000 rupiah untuk penyiapan lahan,” ujar Teddy di lahan Tani Kurimeriai ketika melakukan penanaman bibit padi ladang bersama Bupati teluk Wondama dan Kelompok Tani Kurimeriai, Kamis (11/6).
Tak hanya kelompok tani di kampung Webi, namun kata Teddy pembukaan lahan yang sama dengan pengembangan padi sawah irigasi, di distrik Teluk Duari Kampung Warayaru saat ini sedang digarap.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kabupaten Teluk Wondama, Bernadus A Imburi berkesempatan menabur benih di lahan tani Kurimeriai.
“Menanam merupakan cara kita bertahan hidup, memberikan kehidupan kepada diri kita sendiri tetapi juga orang lain, apalagi di tengah pandemic Covid-19,” ujar bupati.
Melalui momen itu, Imburi minta agar masyarakat Kabupaten Teluk Wondama di 13 distrik 75 kampung, bisa melakukan hal yang sama dalam memanfaatkan lahan yang dimiliki.
Bupati pun meminta agar Dinas Pertanian terus memperhatikan dan memberikan bantuan kepada seluruh petani di Kabupaten Teluk Wondama.
Sebab kata dia, pandemic Covid-19 mewabah dan mengguncang ketahanan pangan setiap daerah bahkan dunia.
Oleh sebab itu, melalui moment itu Imburi berharap masyarakat rajin berkebun demi ketahanan pangan di Wondama.
“Jangan kita berharap bantuan sebab bantuan ini hanya sedikit dan terbatas, kalau semua kelompok tani kerja seperti ini maka ketersediaan pangan kita aman, yang membuat kita susah itu beras sebab petani kita belum mampu mencukupi permintaan pasar. Dinas pertanian dengan segala keterbatasan yang ada, meski hanya terbatas gunakan itu untuk bantu petani, saya harap dinas pertanian bantu petani yang lainnya juga,”ujar Imburi.
Sementara, koordinator kelompok tani Kurimeriai, bersama dengan kelompok tani dibawah pengawasan dia selama ini sudah menghasilkan berbagai macam jenis tanaman, baik sayur-sayuran maupun ubi jalar dan kacang-kacangan secara rutin dan terus menerus bahkan sudah di jual di pasar sentral Iryati Wasior.
“Kami sudah biasa bertani dan ini memang pekerjaan kami, kami berterima kasih kapada pemerintah sudah membantu kami bersihkan lahan, kami tanam, padi ladang, ubi jalar, ada juga kacang tanah dan sayur-sayur,kami sudah jual berulang kali di pasar dan hasilnya sudah kami nikmati,” ujarnya.(SR).