JAYAPURA, Reportase.com – Persipura Jayapura harus ditahan imbang dari tuan rumah Arema FC tanpa gol alias kacamata pada laga perdana Kompetisi Liga 1 U-19 tahun 2018 yang berlangsung di Stadion Gajayana Malang, Sabtu, 29 September kemarin.
Liga 1 U-19 2018 terbagi ke dalam tiga grup yang akan diikuti 18 tim
yang akan digelar dengan sistem home tournament selama dua putaran.
Dua tim teratas dari tiap grup akan melaju ke delapan besar, dan
dipilih dua peringkat tiga terbaik, kemudian dua tim teratas dari
babak delapan besar akan melakoni semifinal yang diadakan mulai 15
Desember dan rencananya final dihelat 18 Desember 2018 mendatang.
Persipura Junior yang berada di Grup C bersama PSM Makassar, Borneo
FC, Perseru Serui, Mitra Kukar, Arema FC harus melaluinya cukup berat,
meski dengan predikat Juara di musim lalu tentu menjadi tantangan bagi
Pelatih Kepala Persipura U-19 Tony Hoo, apalagi hadirnya Gunansar
Mandowen, Patrick Womsiwor, Papua Komboy, dan Yusak Awi.
“Kita main babak pertama terburu-buru main, mungkin atmofir daripada
kompetisi karena beda dengan ujicoba, kita juga minim sekali ujicoba,”
ujar Tony Hoo ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya di
Jayapura, Minggu 30 September 2018.
Kendati dibabak pertama tim dinilai terlalu terburu-buru, namun mantan
asisten Persipura senior ini mengaku dibabak kedua bermain lebih baik
dan mengusai jalannya pertandingan, hanya saja dinilainya faktor dewi
fortuna tidak berpihak kepada mutiara hitam junior.
“Babak kedua lebih baik, artinya kita sudah kuasai permainan, bola
sudah jalannya baik. Hanya faktor keberuntungan yang tidak berpihak
sama kita, padahal mereka main cukup bagus,” ungkapnya.
Selain itu kata Tony, berpandangan berbeda dengan keputusan wasit yang
dinilai seharusnya pemainnya tidak terperangkap offside maupun situasi
perebutan bola yang dianggap milik Persipura.
“Ada shotnya kencang, kelihatannya itu bola menjurus masuk dulu
kemudian melenceng keluar karena sangat cepat, karena tiang bergulir
dan keluar. Kemudian kita dapat bola ribbon tapi anak-anak tidak
selesaikan, kedua ada kesempatan situasi tidak offside, juga
peluang-peluang lain,” jelasnya.
Lanjut dikatakannya, bahwa secara keseluruhan pemainnya bermain sangat
baik dengan memanfaatkan kelelahan lawan dengan terus mengempur
pertahanan, meski banyak peluang terjadi faktor keberuntungan tidak
memihak kepada Gunansar Mandowen dkk.
“Kemudian didasari stamina pemain kita lebih baik dari lawan Arema,
itu jadi kesempatan buat anak-anak cuma mereka kurang tenang saja
dalam penyelesaian akhir,” katanya.
Ditambahkan dengan hasil tersebut, tentu menjadi bahan evaluasi
tersendiri bagi Tony Hoo guna mencuri poin dilaga selanjutnya menjamu
Borneo FC berlangsung, Senin 1 Oktober 2018.
“Mudah-mudahan nanti besok (hari ini-red) lawan Borneo anak-anak
bermain lebih baik, kami mohon dukungan dan doa masyarakat Papua.
Karena setelah kita bertandingan, mereka juga bertandingan seri dengan
PSM 0-0,” tandasnya. (gm)