Bintuni, Reportasepapua. Com – Amin Patty Kolly tim PMK2 di yang aniaya oleh tim dari tim pendukung kandidat lain terhadap Amin Patty Kolly cs, pengurus tim PMK2, Rabu (2/12).
“Kami meminta Bawaslu dan Kepolisian menindak tegas pelaku melakukan penganiyaan terhadap korban dari PMK2. Atas tindakan itu termaksud tindak pidana,”kata
Yohanes Akwan, Koordinator Wilayah Tim Pemenangan PMK2 Bintuni Raya kepada media ini.
Atas tindakan itu, yang dilakukan tujuan politik, bukan menjadi cara yang dilakukan PMK2 untuk menuju kepemimpinan Jilid 2.
Hingga kini, tim pendukung Piet-Matret masih berkomitmen menjalani pesta demokrasi dengan santun, aman dan damai. ” Atas insiden itu, kami kembali mempertegas, komitmen bersama
menciptakan situasi politik yang damai di Teluk Bintuni. Sesama anak bangsa, perbedaan cara pandang politik itu dinamika, tapi harus sejuk, jangan pecah belah persatuan dan kesatuan di Sisar Matiti,” tegasnya.
Menurutnya, setiap kandidat bertanggungjawab mengarahkan simpatisan, agar tidak bertindak diluar hukum. Jika ada persoalan, ada aparat yang berwenang menangani.
“Cara-cara kekerasan atas nama demokrasi harus dihilangkan. Kekerasan dalam demokrasi sudah tidak dipakai. Tidak boleh gunakan hukum rimba. Politik itu ilmu pengetahuan yang harus di hargai,” tandas Anes.
Dikatanya, saat ini masyarakat di Teluk Bintuni sedang mencari pemimpin. Justru proses itu yang seharusnya dilalui dengan cara-cara yang baik, terbebas dari persekusi dan intimidasi.
Ia meminta, atas tindakan yang alami oleh tim PMK2 agar Polres Bintuni dan Bawaslu cepatnya mengambil tindakan tersebut.
“Karena itu termaksud tindak pidana, mereka melakukan tindak pidana itu, dapat diproses hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegasnya.
Pihaknya selama ini bersabar atas tindakan semana atas perlakuan tidak menyenangkan, yang dilakukan oleh kubu sebelah terhadap para pendukung maupun kandidat Piet-Matret.
Jangan sampai ada insiden balasan yang justru memperkeruh situasi politik di Bintuni. Kalau pihak berwenang tidak bisa bersikap tegas. “Jadi tidak menutup kemungkinan nanti massa yang akan turun menyelesaikan,” pungkasnya.(Dhy)