Tidak Diperhatikan, Komunitas Waria Soroti Pemkab Manokwari

Ketua FKW, Vence Huwae. (reportasepapua.com/one)
banner 120x600

MANOKWARI, Reportasepapua.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Manokwari dinilai melakukan tindakan diskriminasi terhadap Kaum Waria yang juga sebagai warga Negara Republik Indonesia (NKRI).
Pasalnya, sejak terbentuknya sebuah organisasi waria yang disebut dengan Forum Komunitas Waria (FKW) Manokwari tahun 2018 hingga saat ini belum mendapat perhatian maupun kesetaraan sebagai organisasi yang juga seperti organisasi masyarakat lainnnya.
“Kami selama ini tidak mendapat perhatian dari pemerintah, karena beberapa program kerja kami yang diusulkan kepada pemerintah dalam hal ini dinas-dinas terkait sama sekali tidak merespon atau dijawab seperti organisasi lainnya” kata Ketua FKW, Vence Huwea kepada reportasepapua.com, di Manokwari, Senin (18/02/2019).
Padahal, menurut Vence Huwea, dalam FKW Manokwari ini banyak potensi dan ide cemerlang yang ada dan bisa di kembangkan selain memasak dan di dunia kecantikan.
“Kami ingin sekali ada perhatian pemerintah dalam hal ini dinas sosial. Ya mungkin bisa membantu kita rumah singgah atau koperasi untuk kami bisa mengembangkan kreatifitas kami sebagai waria mandiri,”katanya.
Untuk itu, dirinya berharap kepada Pemda maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) agar bisa memberikan perhatian maupun disetarakan dengan komunitas masyarakat lain, supaya kaum waria ini tidak dipandang sebelah mata atau jangan ada diskriminasi terhadap kaum waria.
“Jadi dengan adanya koimunitas ini, kami mencoba untuk menghilangkan stikma-stikma itu. Supaya kami setara dengan yang lainnya, kami juga bagian dari warga negara Indonesia,”sebutnya.
Sedangkan untuk jumlah waria yang sudah terakomodir dalam FKW, lanjut dia, khusus di Manokwari kurang lebih 50 orang waria.
“Tetapi kami yakin bahwa di luar sana masih banyak yang belum kami mendata, tapiu kami akan mencoba dari tahun ke tahun untuk mengakomodir seluruh kaum waria di manokwari agar dapat dikontrok dengan baik,”terang dia.
Berikutnya, Vencen menjelaskan bahwa organisasi FKW sebelumnya menggunakan nama Galaxsi beberapa tahun lalu. Namun setelah memasuki tahun 2018 nama tersebut dirubah menjadi FKW Manokwari agar saat mengikuti para waria ini bisa diikutkan dalam kegiatan-kegiatan nasional.
Kenapa demikian, kata dia, FKW ini memilik struktur secara nasional dan juga memiliki program-program kerja setiap tiga bulan yakni pemeriksaan HIV/AIDS anggota komunitas, dan kegiatan-kegiatan sosialisasi.
Maka dia mengutarakan, pada 9 Maret 2019 mendatang FKW Manokwari akan melaksanakan pemeriksaan HIV/AIDS untuk para waria. (one)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *