Thomas : Tetap Tenang, Tidak Perlu Besar-Besarkan Masalah 1 Desember

Legislator Papua, Thomas Sondegau menegaskan, jangan jadikan moment 1 Desember di Provinsi Papua sebagai momok yang sangat menakutkan. (FOTO :TIARA/REPORTASEPAPUA.COM)
banner 120x600

JAYAPURA,REPORTASEPAPUA.COM – Legislator Papua, Thomas Sondegau menegaskan, jangan jadikan moment 1 Desember di Provinsi Papua sebagai momok yang sangat menakutkan.

Anggota Komisi IV DPR Papua ini mengakui, sekarang ini secara umum memang orang mengatakan bahwa 1 Desember merupakan hari yang menegangkan. Apalagi, 1 Desember diklaim merupakan hari besar Organisasi Papua Merdeka (OPM) sehingga membuat panik banyak orang.

Bahkan kata Thomas, pihak keamanan juga jangan melihat 1 Desember itu sebagai hari yang harus dijaga ketat. Dan juga jangan alergi dengan 1 Desember ini, sehingga harus siaga satu.

Apalagi ungkap Thomas, di Makassar, membuat Gubernur Sulawesi Selatan maupun pimpinan Organisasi Muslim se Indonesia bereaksi dengan meminta mahasiswa Papua tidak boleh melakukan demo atau turun ke jalan di Kota Makassar pada 1 Desember 2018, sebab menurut mereka dikhawatirkan akan mengacaukan situasi.

“Sebenarnya kita sendiri di Papua untuk 1 Desember ini kita menyambutnya biasa-biasa saja, tidak ada yang perlu ditakutkan,“ kata Thomas Sondegau kepada Wartawan di Hotel Horison Jayapura, Kamis (29/11/18).

Hanya saja, lanjut Thomas Sondegau, ada yang memperingati 1 Desember itu, dengan doa bersama, setelah itu bubar dan mereka tidak merayakan 1 Desember dengan hal-hal yang membuat panik.

Untuk itu, Politisi Partai Demokrat ini meminta kepada masyarakat pribumi maupun nusantara yang ada di Provinsi Papua maupun yang ada di luar Papua, terutama mahasiswa-mahasiswa yang ada di Pulau Jawa, Makassar dan lainnya, agar jika ingin memperingati 1 Desember, sebaiknya merayakannya dengan baik dan menjaga situasi kamtibmas.

“Jangan sampai akan menjadi situasi yang nantinya menjadi korban mahasiswa itu sendiri. Kita di Papua sendiri, saya pikir 1 Desember itu tiap tahun mereka rayakan dengan doa bersama dan syukuran, hanya saja tidak terlalu luar biasa seperti yang dikhawatirkan orang dari luar Papua yang mana mereka pikirkan bahwa orang akan kasih naik bendera dan lain-lain,“ ujar Thomas.

Oleh karena itu, Thomas meminta masyarakat untuk tetap tenang, tidak perlu membesar-besarkan masalah 1 Desember.

“Jadi, saya imbau kepada semua masyarakat agar 1 Desmber jangan dijadikan sebagai hari yang menakutkan dan menegangkan karena itu akan membawa dampak buruk bagi kita semua,“ tandasnya

Ia pun berharap semua pihak untuk menjaga situasi kamtibmas itu, termasuk mahasiswa Papua yang ada di Jawa, Bali, Manado dan di daerah lainnya harus hati-hati dalam memperingati 1 Desember itu.

“Jika ingin peringati biasa saja, dengan doa bersama dan syukuran di Asrama. Tapi tidak dengan turun ke jalan, karena dampaknya besar. Apalagi, Gubernur Sulsel sudah perintahkan kepada TNI/Polri jika mahasiswa Papua ini turun di jalan, maka harus diberi tindakan tegas,“ ungkapnya.

Thoma Sondegau juga meminta, agar 1 Desember itu, masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa, tidak perlu ada yang ditakutkan.

“Jadi jangan karena hari besarnya OPM sehingga semua harus siaga satu dengan berbagai cara, memangnya mau lawan siapa? jadi jangan menganggap 1 Desember itu sebagai hari yang menegangkan. Kita akui itu 1 Desember adalah moment besar OPM atau istilahnya Papua Merdeka tapi kenyataannya kan kita sampai hari ini masih dibawah naungan NKRI, jadi tidak ada yang perlu ditakutkan,“ tekannya.(TIARA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *