Wondama, Reportase Papua.com – Setelah Sekian Lama Pengumuman PNS formasi Tahun 2018 di Provinsi Papua Barat terutama di Kabupaten Teluk Wondama, Akhirnya akan diumumkan pada bulan Juli ini.
Terhitung hampir setahun sudah sejak Juni 2019 peserta tes CPNS Formasi 2018 mengikuti tes diruang tes Badan kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDSDM) pemkab Wondama.
Bupati Kabupaten Teluk Wondama, Bernadus A Imburi didampingi Kepala BKDSDM) Pemda Wondama Ujang P Waprak dalam Jumpa pers yang diadakan di ruang meeting, Kamis, (2/7/2020 ), mengatakan, kabupaten teluk Wondama sudah siap mengumumkan hasil tes CPNS formasi 2018.
Kabupaten Wondama merupakan salah satu dari 8 kabupaten yang sudah siap mengumumkan hasil tes CPNS dari 13 kabupaten kota di Provinsi Papua Barat. Bupati mengakui sudah mengantongi jadwal pengumuman hasil tes CPNS formasi 2018 melalui rapat koordinasi kesepakatan jadwal pengumuman CPNS bersama Gubernur Papua Barat 13 Kabupaten kota Termasuk Wondama didalamnya.
“Ada 8 kabupaten kota di Provinsi Papua Barat sudah siap untuk diumumkan hasil tes CPNS formasi 2018, termasuk kita Wondama. Bersama kabupaten lainnya di Papua Barat telah diputuskan oleh Gubernur Papua Barat Bapak Dominggus Mandacan, tanggal 30 Juli 2020 hasil tes CPNS formasi 2018 diumumkan secara serentak diseluruh kabupaten kota,” tutur Imburi.
Kata dia, 4 Kabupaten lainnya di berikan waktu dalam 3 minggu kedepan untuk menyeseleikan persiapan Pengumumannya. Kata Imburi hasil tes CPNS bukan daerah yang menentukan tetapi selaku kepala daerah dia meminta sebelum hasil tes diumumkan secara serentak pemda Wondama harus tahu persentase 80 persen Orang Asli Papua (OAP) dan 20 persen non OAP.
“Hasil tes bukan daerah yang tentukan, kami mohon pada Gubernur, sebelum hasil tes di umumkan secara serentak, kami harus lihat, sebab kami juga berusaha harus mencapai target yang ditentukan dari pusat 80 untuk OAP dan 20 untuk non OAP, guna memastikan non OAP tidak lebih besar presentasenya dari OAP,”ujar Imburi.
Karena ada Kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM), Imburi mengaku masih ada bidang formasi yang disediakan namun tidak banyak OAP yang masukan lamaran di bidang-bidang tertentu seperti formasi dokter hewan.
Lanjut dia, pemkab Wondama sudah berupaya keras agar kuota 80 persen OAP benar-benar terisi oleh OAP namun apa boleh dikata masih saja ada Formasi yang tidak sama sekali diisi oleh OAP dan itu merupakan kerugian bagi Pemda. Pemda sudah berusaha semaksimal mungkin agar Presentase OAP lebih tinggi dari Presentase non OAP.
“Kami sadar, untuk memenuhi kuota 80 kami susah, kami ingin pastikan agar tidak terjadi OAP 50 persen non OAP 50 persen itu tidak akan terjadi. Contoh, misalnya kita terima guru olahraga 10 orang itu yang kita butuh di Wondama, kuota yang di berikan ke kita 80 persen berarti OAP yang tes harus 8 orang dan non OAP 2 orang, tetapi kembali kepada peserta atau pelamar tes syukur kalau OAP lebih dari 8 orang yang melakuan tes di bidang itu, tapi kalau OAP yang tes dibidang itu itu hanya empat atau tiga sementara yang non OAP tes itu misalnya 8 atau 10 suka atau tidak suka akan diisi oleh non OAP karena Wondama butuh 10 orang guru olahraga smentara yang tes dibidang itu hanya 3 atau 4 orang OAP saj, contohnya seperti itu,”terang Imburi.
Namun saat ini kata Imburi, Pemda sudah berupaya presentasi kuota OAP lebih besar dari non OAP “kami punya presentase saat ini 68 OAP dan 32 non OAP. Sebelum diumumkan kami lihat saja dan kami tidak bisa ruba lagi, walaupun tidak mencapai 80 OAP dan 20 non OAP, tapi kita sudah lumayan dapat 68 persen OAP dan 32 persen non OAP itu sudah lumayan,”kata Imburi.
Dia juga mengaku akan meluncurkan sebuah edaran yang menjelaskan terkait presentase OAP dan non OAP tekait hasil tes CPNS formasi 2018 sebab kata Imburi jutsru Formasi presentase OAP yang tidak bisa disi karena terkendala SDM itu justru membuat Pemda juga rugi sebab formasi yang diberikan tidak di isi OAP.
“Kabupaten lain kesulitan akan hal ini, kami juga akan berikan edaran terkait ini, agar pelamar mengerti, seperti yang saya contohkan, syukurlah OAP yang lebih dari 8 orang tes guru olahraga tetapi kalau kurang kita yang rugi daerah ini rugi, ini yang membuat kami kesulitan, kami harap kita semua mengerti,”pinta Imburi.
Imburi berharap, bagi siapa saja tidak menjadikan Wondama sebagai pintu masuk kerja, setelah lulus dan bekerja satu atau dua tahun lalu pindah domisili ke tempat asalnya. Dia minta kerja dengan hati untuk rakyat Wondama.
“Andai saja bisa, kita buat perjanjian atau semacam sumpah siapa saja yang lulus jadi pegawai dinisi kerja disini, tidak boleh pinda dari Wondama, Kerja di Wondama sampai pension, sebab banyak non OAP yang kerja di Wondama satu tahun dua tahun, minta pinda kerja ke tempat asalnya, tetapi ya bukan aturan namun saya minta semua orang yang datang kerja di Wondama, keja dengan hati,”pinta Imburi.
Sementara itu Kepala BKDSDM Ujang P Waprak menjelaskan kuota 80 persen OAP dan 20 peren non OAP tes CPNS formasi 2018 merupakan keputusan Kementrian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara (Kemenpan)RI. Tetapi kata Ujang Presentasi besar untuk OAP itu kebanyakan tidak terisi karena keterbatasan SDM.
“Sesuai keputusan Kemenpan, tes CPNS formasi 2018 kuota untuk OAP 80 dan non OAP 20 persen, tetapi formasi yang di buka banyak tidak di lamar oleh orang Papua karena keterbatasan SDM itu sendiri. Contoh formasi dokter, apoteker, teknik sipil itu beberapa formasi tidak diisi oleh OAP padahal beberapa formasi itu dibuat untuk orang Papua,”tutur Ujang.
Keterbatasan dan kekurangan mengisi presentase ini diakui Ujang kemungkinan akan memperkeruh suasana, namun dengan besar hati Ujang katakan itu hal Wajar namun dirinya menegaskan pemkab Wondama sudah berupaya keras mengisi presentase itu.
“Ini kendala, capaian presentase 80 OAP dan 20 non OAP tidak terpenuhi,pasti setelah pengumuman akan ada konflik, ya jelas. Tetapi pemerintah Pemda Wondama telah berupaya semaksimal mungkin mengisi kekosongan itu dengan refisi-refisi yang kami lakukan,hingga mencapai 68 persen OAP dan 32 non OAP, ketika nanti dikeluarkan oleh kemenpan, kami belum tahu pasti, kami minta sebelum pengumuman kita lihat dulu sudah sesuasi dengan yang kita harapkan atau tidak,”terang Ujang.
Diketahui 8 kabupaten yang sudah siap diumumkan adalah, Provinsi Papua barat, manokwari, Teluk Bintuni, Sorong Selatan, Fakfak, Raja Ampat dan kota Sorong serta Teluk Wondama.
Kata dia, setelah diumumkan hasil tes CPNS formasi 2018, tahun ini juga akan di buka kembali tes CPNS formasi 2019 diselenggarakan di tahun 2020. Namun pemda patut melakukan pemetaan kembali tenaga-tenaga teknis yang dibutuhkan daerah.
“Setelah formasi ini diumumkan, akan di buka lagi formasi 2019, tetapi ada pemetaan ulang untuk beberapa formasi yang akan di buka sehingga bisa mengakomodir tenaga-tenaga profesi di daerah yang memang di butuhkan. formasi 2019 akan dilaksanakan di tahun 2020,”ungkap Ujang
Ujang juga berharap masyarakat terutama para pelamas CPNS formasi 2018 memahami kekurangan SDM di Wondama. kata ujang presentasi OAP tetap akan diperjuangkan selalu lebih besar dari non OAp.
“Kami sangat berharap masyarakat di daerah ini memahami, hasil yang akan diumumkan itulah yang sudah dilakukan semaksimal mungkin meski kurang maksimal, formasi 2019 kami akan tetap berusaha presentase besar untuk OAP dan formasi-formasi yang di buka itu juga kami harap dapat diisi seluruhnya oleh OAP,”tutup Ujang. (SR)