Terkait Adanya Protes, LPSE Papua Mengaku sudah Bekerja Sesuai SOP

banner 120x600

JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Adanya Aksi Protes dari Salah satu Kamis 27 Juni 2019 kemarin dikantor LPSE Papua, Mendapat Tanggapan dari Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Provinsi Papua, Debora Salossa.

“Soal Pengalaman Kerja itu jelas gugur karena itu adalah bagian dari persyaratan standar dokumen lelang dari POKJA, Karena itukan SOPnya dokumen dikirim sehingga POKJA akan panggil SKPD Kaji Ulang, Kalau Mereka tetap maka POKJA akan Umumkan, Nah nanti ada standar dokumen diliat selama satu minggu, Kalau tidak terpenuhi maka akan gugur karena tidak punya pengalaman,” Kata Debora saat dihubungi lewat Telepon Jumat Sore. (28/06).

Selain itu juga debora menekankan bahwa dalam setiap proses di LPSE itu pihaknya bukan seperti apa yang dikatakan tidak perhatikan orang asli papua, bahkan yang ikut lelang itu adalah orang asli papua kebanyakan.

“Kami juga sampai berangkat ke tempat yang memberikan dukungan dan cek dilapangan apa sesuai yang ditawarkan, makanya kami sudah jelaskan ke mereka namun mereka masih tidak bisa menerima dan tidak puas,” tegasnya.

“Jika tidak lulus berarti ada tahapan yang tidak lulus, sehingga tidak lulus, dan kalau diundang berarti dia bisa lanjut, bukannya marah marah seperti itu,” Tambahnya.

Ditanya soal aturannya apakah sudah benar, debora mengaku tidak bisa menjelaskan apakah yang mengakibatkan gugur secara pasti dan berjanji akan melakukan penjelasan pada hari senin setelah dirinya bertemu dengan POKJA.

Sebelumya Pada Kamis 27/06 Siang, Hugo Merani yang merupakan direktur CV Elbarakah merasa Tak terima CVnya dicoret didalam Proses Lelang oleh lembaga pengadaan secara elektronik (lpse) Provinsi Papua , dan langsung mendatangi kantor LPSE Provinsi papua untuk mempertanyakan gugurnya badan hukum miliknya dalam proses lelang proyek cover medik pasien di rsud jayapura.

Dirinya Bersama Rekannya Langsung Mengamuk Didepan Kantor Lpse Setelah Mendapat Informasi Badan Hukumnya Gugur Hanya Karena Tak Mengisi Surat Pengalaman Kerja, Padahal menurutnya sudah Menyiapkan Surat Pengalaman Kerja.

Hugo sudah mencium adanya aroma kecurangan didalam tender ini, dimana yang merupakan pengusaha asli papua ini mengancam akan membawa jumlah massa yang besar ke kantor lpse melakukan aksi demo menutup kantor LPSE.

“Saya minta LPSE ditutup saja, ini tidak ada keberpihakan, kami orang papua mau maju namun mereka kerja sangat tidak profesional,” Tegasnya dikantor LPSE Papua.

CV Milik Hugo Bernama Elbarakah Awalnya Ranking Nomor urut 1 dalam Proses Lelang di LPSE namun dirinya tidak diundang didalam Proses Verifikasi Berkas yang dijadwalkan dilakukan Kamis hari ini, sehingga dirinya sangat kecewa dengan Tim Pokja yang ada di LPSE.

Merani Juga Meminta Gubernur Papua untuk melihat masalah ini sehingga kedepan dapat dilakukan evaluasi terhadap LPSE Papua. (REDAKSI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *