JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Gedung Parlemen DPR Papua, yang berlantai 15 ini, yanh dilengkapi dengan Helipad (pendaratan helikopter), merupakan salah satu gedung termegah di Tanah Papua, hari ini Kamis (1/8/19) diresmikan oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Perlu diketahui, bahwa gedung baru DPR Papua, pengerjaannya dimulai sejak 21 Juli 2016 dan menelan anggaran APBD Provinsi Papua senilai Rp. 222 milyar, 658 juta lebih, kini telah rampung dan siap di fungsikan.
Sekretaris Dewan (Sekwan), DR. Juliana J Waromi, SE, M.Si mengatakan, peresmian gedung baru DPR Papua akan dilakukan bersamaan dengan peresmian mass DPR Papua dan Ring Road Kota Jayapura.
Sekwan Julia Waromi menjelaskan, jika di lantai II terdapat ruang loby dan kantin juga dilengkapi ruang pers. Di lantai II dan III terdapat ruang rapat dewan. Diantaranya, ruang rapat Badan Anggaran (Banggar), ruang rapat Badan Legiasi (Baleg) atau Badan Pembemtukan Peraturan Daerah (Bapemperda) dan ruang Badan Kehormatan (BK).
Sementara itu, lanjut Juliana Waromi, lantai IV dan lantai VIII merupakan ruang komisi-komisi DPR Papua. Sebab setiap anggota akan memiliki ruang kerja tersendiri. Di lantai IX merupakan ruang Ketua DPR Papua dan ruang VIP, lantai X ruangan wakil Ketua DPR Papua, lantai XI dan XII ruang setiap Fraksi di dewan. Lantai XIII digunakan sebagai ruang santai serta fasilitas olahraga, dan lantai XIV terdapat ruang Smikong Area dan atap gedung yang merupakan tempat pendaratan helikopter atau helipad.
“Gedung ini dilengkapi dengan dua lift. Satu lift untuk umum dan yang satunya khusus bagi anggota dewan. Selain itu, kami juga akan menyiapkan kartu kunjungan untuk masyarakat yang ingin bertemu dengan anggota dewan. Namun terlebih dahulu masyarakat harus menunjukkan indentitasnya atau KTP, ” kata Sekwan Julia Waromi, semalam.
Menurutnya, gedung DPR Papua ini merupakan ide para pimpinan dewan terdahulu, karena kondisi ruang kerja DPR Papua tidak memungkinkan lagi untuk jumlah anggota dewan yang ada kini.
Padahal periode sebelumnya, jumlah anggota DPR Papua sebanyak 44 orang, tapi periode kini meningkat menjadi 55 orang ditambah 14 anggota dewan melalui jalur mekanisme pengangkatan, sehingga jumlahnya menjadi 69 orang.
“Jadi saya berinisiatif menjawab semua permasalahan itu, sehingga pada 2016 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru DPR Papua,” jelasnya.
Namun Julia Waromi berharap, pembangunan gedung megah tersebut diimbangi dengan kinerja maksimal para anggota dewan. Sehingga sebagai Sekretaris Dewan (Sekwan) DPR Papua, ia berinisiatif untuk memfasilitasi pembangunan gedung itu.
“Tapi ini kembali lagi kepada rakyat, mereka yang menilai. Gedung ini sudah selesai, kedepan kinerja dewan mesti maksimal. Jangan turun ke masyarakat, namun aspirasi yang masuk tidak diamokodir lewat perda-perda yang lebih menyentuh masyarakat,” tuturnya.
Menurut Julia Waromi, meski gedung baru DPR Papua kini siap difungsikan, namun beberapa fasilitas penunjang gedung kini dalam proses pengerjaan. Salah satunya area parkir berlantai dua yang dapat menampung hingga 500 kendaraan roda empat.
Sekwan menambahkan, area parkir yang dibangun dibagian belakang gedung DPR Papua, dengan penganggaran terpisah, diperkirakan rampung pada 2020 mendatang. Sebab tahun ini pembangunan area parkir dianggarkan dalam APBD Provinsi Papua, senilai Rp. 11 milyar.
“Mungkin tahun depan baru selesai. Area parkir ini dapat digunakan ketika ada kegiatan di tengah kota Jayapura untuk menghindari kemacetan. Misalnya, jika kegiatan di pusatkan di Taman Imbi yang letaknya berhadapan dengan gedung DPR Papua,” tutupnya. (tiara)