MANOKWARI, Reportasepapua.com – Menyikapi rencana tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Ketua Umum KONI Papua Barat, Dominggus Mandacan angkat bicara.
Menurutnya, rencana tuan rumah PON yang sempat membumi di wilayah Papua Barat akhirnya tidak direspon oleh Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe selaku Ketum KONI. Maka, Ketum KONI Papua Barat menyatakan tidak boleh berbicara soal tuan rumah lagi.
“Ahh itu kita tidak usah bicara. Kita sudah berusaha, surat kita sudah buat ke Gubernur Papua sebagai ketum KONI. Tapi sampai hari ini tidak dijawab,”sebut Ketua KONI Papua Barat, Dominggus Mandacan kepada wartawan, di Manokwari, baru-baru ini.
Namun, dirinya mengatakan bahwa untuk menghadapi (Pra-PON dalam tahun 2019 ini. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua Barat akan fokus kepada cabang olahraga (Cabor) yang memiliki peluang medali.
Kenapa demikian, lanjut Mandacan, KONI Papua Barat memang hanya fokus kepada cabor-cabor yang punya prestasi dan berpotensi diantaranya seperti PABBSI, Atletik, Tinju, dan Balap Motor.
“Jadi memang tidak semua cabor kita ikutkan, tapi nanti kita lihat dalam artian cabor yang memiliki potensi yang mampu menyumbang medali atau menang,”ujar Dominggus Mandacan.
Lanjut, Ketum KONI mengakui bahwa sampai saat belum ada trening center (TC) terpusat atau pembentukan Badan Pemusatan Latihan Daerah (Bapuslatda) Pra-PON. Namun KONI sudah berhitung waktu persiapan.
“Kalau misalnya dalam waktu jangka lama ini, kan berkaitan dengan pembiayaan dan memang membutuhkan biaya yang cukup besar. Jadi kita mengukur dengan biaya yang ada, maka pemusatan latihan juga kita sesuaikan,”sebut dia.
Dicecar terkait SK kontrak para atlet Pra-PON di Papua Barat, Mandacan mengatakan, persoalan itu tergantung Dana Hibah KONI dari Pemprov pada tahun 2018 lagi dalam proses.
“Kalau sudah dicairkan dan dimasukan ke dalam kas KONI, nah disini baru kita mempersiapan perencanakan dan cabor-cabor mana yang harus kita siapkan. Jadi sekarang kita mau siapkan, tapi dana belum ada,”terang Dominggus Mandacanm yang juga selaku Gubernur Provinsi Papua Barat.
Maka dirinya mengakui belum ada jumlah atlet yang diikat dengan kontrak, tapi dari data yang dimiliki KONI sejauh ini sudah ada atlet dari sejumlah cabor yang telah disiapkan.
“Ada beberapa cabor yang kita berikan tanggungjawab untuk mempersiapkan atlet seperti balap motor dan Pabbsi, hanya belum terpusat. Jadi ada beberapa cabor-cabor yang kita prediksi itu sudah jalan,”katanya.
Disamping itu, Dominggus mengemukakan, untuk meloloskanb cabor hingga meraih medali di PON nanti, maka KONI akan melakukan kontrakl atlet untuk mengisi kelas atau nomor di beberapa cabor yang sama sekali belum ada atlet seperti terjun payung,”tandasnya. (one)