Kaimana,reportasepapua.com – Sejumlah Anggaran yang dikerjakan dalam program fisik dalam Tahun Anggaran 2018 lalu, hingga saat ini belum rampung 100 persen, hal itu diakibatkan karena Stok Bahan Bangunan Non Lokal (BBNL) di Kabupaten Kaimana habis di pasaran, sehingga membuat kontraktor tidak dapat menyelesaikan pekerjan pada target yang di tentukan, Kamis (17/01).
Sejak bulan Oktober tahun 2018 lalu, di kabupaten kaimana Papua Barat mengalami Kelangkaan Bahan Bangunan Non Lokal (BBNL) jenis Semen,dan kelangan itu membuat berbagai Pekerjaan Proyek fisik Tahun Anggaran 2018 terhambat hingga memasuki tahub 2019 ini,dengan keterlambatan itu pihak ketiga yang dalam hal ini Kontraktor telah bertanggung jawab dengan melakukan Pernyataan kesanggupan untuk menyelesaikan pekerjaan fisik tersebut.
Terkait hal itu Drs.Matias Mairuma, kepada wartawan mengatakan Dirinya selaku kepala daerah Kaimana telah mengetahui adanya kendala dalam perkerja fisik pada tahun 2018, dan juga telah mendapatkan informasi dari Dinas Perindagkop.
“Informasi yang disampaikan dinas perindagkop sempat terjadi kelangkaan semen saat berjalannya proyek dimaksud dan ini akan jadi perhartian kami, dan ada kontraktor yang telah menyurati PPK untuk memberikan waktu 14 hari untuk menyelesaikan banggunan dimaksud,” Ujar Bupati.
Lanjut Bupati,disebutkan bahwa proyek fisik yang masih dalam pekerjaannya adalah, pembanggunan SD, pagar sepanjang jln kasuarina, pembanggunan DPRD, Gor dan pembanggunan kator BPBD serta ruas jalan lobo – wangatnauw,Bupati menegaskan agar setiap kontraktor Fisik agar secepatnya menyelesaikan pekerjaan itu.
Sementara kepala dinas Perindagkop Marthinus Furima, menjelaskan bawah memang adanya kelangkaan BBNL jenis semen,dan itu sangat berpengaruh besar pada beberapa pekerjaan fisik yang menggunakan Anggaran Tahun 2018, dan hingga tahun 2019 ini belum juga rampung,namun Para kontrak sudah menyampaikan kepada kami dan akan menyelesaikan itu di tahun 2019 ini dengan waktu yang telah di berikan.
” Ia itu memang sempat habis, karena proyek ini sangat banyak, itu sebenarnya klarifikasi dari Distributor yang disampaikan kepada kita, tapi sekarang sudah Normal lagi,” Tambah Marthinus Furima, selaku kepala dinas Perindagkop.(IB/JK)