NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Stenly Ondikeleuw : Semua yang Dinikmati Masyarakat Jayapura Saat ini Adalah Peninggalan Partai Golkar – Reportase Papua

Stenly Ondikeleuw : Semua yang Dinikmati Masyarakat Jayapura Saat ini Adalah Peninggalan Partai Golkar

Anggota DPRD Kabupaten Jayapura, Stenly Ondikeleuw
banner 120x600

SENTANI, Reportasepapua.com – Anggota DPRD Kabupaten Jayapura, Stenly Ondikeleuw mengatakan bahwa selama Mathius Awoitauw menjabat Bupati Jayapura tidak ada perubahan signifikan yang terjadi di Bumi Khenambay Umbai.

“Kalau kita lihat, yang lagi dinikmati masyarakat Kabupaten Jayapura saat ini adalah peninggalan dari bupati sebelumnya Habel Melkias Suwae yang waktu itu adalah kader Partai Golkar” singkatnya saat dalam Rapat Paripurna IV Tentang Laporan Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Kabupaten Jayapura Tahun 2019, yang dilaksanakan di ruang sidang DPRD, Kamis (04/06).

Ditemui wartawan usai rapat paripurna tersebut, Ondikekeleuw juga mempertanyakan apa saja yang sudah dikerjakan oleh Mathius Awoitauw selama dua periode kepemimpinannya itu.

“Dari periode pertama sampai periode kedua ini apa yang telah pemerintah ini baangun untuk dinikmati masyarakat Kabupaten Jayapura. Kasih satu contoh saja apa, tidak ada, semua yang ada itu adalah peninggalan Partai Golkar” ungkapnya.

“Itu yang menjadi catatan, tadi memang fraksi Golkar terima supaya kedepan di masa jabatan yang hanya tinggal 3 tahun ini ada hal baru yang bisa dibangun” tambahnya.

Selain itu, dia menilai program Kampung Adat yang selalu digelorakan oleh pemerintah setempat tidak memiliki tujuan yang jelas.

“Kalau kita lihat di Kampung adat kan apa dampaknya, karena masyarakat di kampung-kampung yang jalankan kampung adat hari ini danaya belum cair sampai sekarang. Ada sampai 3 tahun dan ada yang 4 tahun” tuturnya.

Bahkan ia juga mengungkapkan bahwa ada beberapa kampung yang secara tegas menolak program Kampung Adat itu.
Karena memang tidak sesuai dengan regulasi, menurutnya dalam sistem pemerintahan itu harus ada Surat Keputuasan (SK) terlebih dahulu lalu dilakukan pelantikan.

“ini tidak, kepala kampung dilantik dulu tapi SK-nya belum ada. Lalu bagaimana anggarannya mau dicairkan . Contoh seperti di Yapsi ada pemerkaran kaampung adat yang dibagi dengan kamoung Dinas. Kampung dinas ini punya anggaran itu yang di bagi dengan kampung adat. Dan kampung adat sendiri tidak bisa mencairkan dananya” tandasnya.

Ondikeleuw mengatakan melalui kritikan ini, dia bermaksud agar Bupati Jayapura bisa membangun sesuatu yang baru yang bisa menjadi suatu kenang-kenangan di Kabupaten Jayapura.

“Ya intinya, kami cuma mengingatkan saja bahwa pada intinya yang masih dinikmati masyarakat saat ini adalah peninggalan dari Partai Golkar” pungkasnya. (yurie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *