JAYAPURA,REPORTASEPAPUA.COM – Setelah mulai dioperasikannya, pasar mama mama papua, yang di serahkan dari pihak kementrian BUMN kepada pihak pemerintah kota jayapura pada bulan maret 2018 yang lalu namun hingga kini, pasar mama papua masih belum terlihat dengan baik sesuai dengan rencana yang di usulkan.
Hal ini terungkap dalam pertemuan Hearing Publik Anggota DPR Papua John Gobai, bersama Perwakilan Komnas HAM Papua, Frits Ramanday, Pengacara Ham, Gustaf Kawar dan para pedagang Mama Mama Papua serta Solidaritas Papua (SolPap) yang berlangsung di pasar mama mama papua, jumat malam (14/12).
Dalam hearing publik kali dengan thema “Penegakan Ham sesuai dengan uu 21 tahun 2001” dan berlangsung dengan suasana penuh kekeluargaan ini dari beberapa masukan dan pendapat yang di sampaikan oleh para pedagang mama mama papua, serta kordinator solpap yang menceritakan tentang pasar mama mama papua yang di bangun dan hingga belum berjalan dengan baik hal ini di sampaikan oleh sekertaris solidaritas papua, Natan Tebay yang salah satunya status dari pasar mama mama papua yang hingga saat ini belum jelas setelah di serahkan dari pemerintah pusat ke pihak pemerintah kota jayapura, dan yang sangat tidak masuk akal adalah pada lantai atas yang akan digunakan untuk melakukan pelatihan dan bimbingan untuk para pedagang mama mama papua harus di sewa kepada mereka sendiri hal ini yang membuat kami bingung tuturnya.
“Pak Presiden sempat mengatakan kalo pasar ini untuk pasar mama mama papua namun ketika mau di gunakan pasar mama mama pupua tersebut mereka harus bayar ke pemerintah kota jayapura ini ada apa kah tegas,” natan tebay.
Masalah yang lain adalah operasional dari Mobil truk yang mengangkut mama mama pedagang in, setelah kita di pindahkan ke pasar baru ini kendaraan ini dari pengisian bbm hingga kerusakan pada mobil serta honor sopir pun sudah tidak ada instansi pemerintah yang menangani lagi, jika dibandingkan seperti dulu waktu masih di lokasi pasar yang lama.
Hal lain lagi di pasar ini, mulai beroperasi sejak itulah ada Aparat TNI dan tinggal di salah satu bangunan di lantai atas, yang menurut aparat tersebut bangunan ini adalah bangunan Obyek Vital Negara, dan harus di jaga hal ini juga membuat kami semakin bingung lagi, padahal barang barang milik mama mama yang berdagang sering kecurian oleh sebab itu maka kami yang pada malam hari harus menjaga di sekitar pasar dan juga melakukan pembersian pasar walau tampa di gaji, ungkapnya.
Terkait permasalahan pasar tersebut, Anggota Dpr Papua, John Gobai, yang menurutnya permasalahan ini adalah permasalahan Ekosob terhadap orang papua oleh sebab itu saat malakukan shearing publik ini saya juga mengundang pihak Komnas Ham Papua karna ada hak asasi dari para pedagang mama mama papua yang belum terpenuhi oleh pemerintah oleh sebab itu pihak nya akan melakukan pertemuan dengan pihak pemerintah kota jayapura, permasalahan ini harus ada solusinya.
Hal yang sama juga di sampaikan oleh Perwakilan Komnas Ham Papua, Frits Ramandey, permasalahan ini akan di tindak lanjuti ke pihak pemerintah kota jayapura serta pihak kodam 17 cenderawasih terkait pengamanan obyek vital negara ini seharusnya di jaga oleh aparat polri, namun bukan pasar ini seperti layaknya pasar lainya di Indonesia yang berjaga hanya satpol pp ataupun warga di sekitar pasar menurutnya . (andre)
Respon (1)