JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat (DPR PB) berkunjung ke DPR Papua, untuk meminta masukan tentang pengelolaan dana pendidikan (Bea siswa), baik dalam negeri maupun luar negeri.
Wakil Ketua Komisi D DPR Papua Barat, Demianus Rumpaidus beserta beberapa anggota DPR Papua Barat dan sejumlah staf diterima oleh Ketua Komisi V DPR Papua, Kamasan Jack Komboy didampingi anggotanya yakni, Natan Pahabol dan Yohanis Ronsumbre di ruang VIP Room DPR Papua, Kamis (20/6/19).
Usai pertemuan, Wakil Ketua Komisi D DPR Papua Barat, Demianus Rumpaidus saat ditemui awak media mengatakan,
jika pihaknya berkunjung ke Komisi V DPR Papua dalam rangka study banding
“Kami memilih datang ke Jayapura untuk bertemu langsung dengan Komisi V DPR Papua yang membidangi Pendidikan dan juga Kesehatan, guna membahas tentang persoalan pendidikan dan bea siswa, baik yang di luar negeri maupun dalam negeri,” Demianus.
Sebab lanjut Demianus Rumpaidus, beberapa waktu kedepan pihaknya akan menyusun perdasus tentang pendidikan luar negeri Dikatakan, dalam pertemuan tadi ada masukan-masukan yang baik sudah disampaikan kepada kami, yaitu salah satunya pengelolaan dana pendidikan luar negeri.
Sehingga kata Demianus, perlu diketahui bahwa untuk dana bea siswa sendiri di Papua barat tadinya ada di dinas pendidikan.
“Ini kami minta harus di alihkan ke biro Otsus seperti di Papua agar supaya lebih terarah,” ujarnya. Untuk itu, kata Demianus Rumpaidus, ia berjanji, setelah kembali, maka pihaknya akan masukan pasal-pasal ke dalam Perdasus yang akan kami buat.
Apalagi kata Demianus, sekarang ini untuk Bea Siswa dalam negeri maupun luar negeri jalan, tetapi kami masih pakai Pergub karena diatas Pergub harus ada Perdasinya.
“Jadi kami ada disini, karena kami ingin belajar tentang hal tersebut,” ungkapny.
Sementara itu Ketua Komisi V DPR Papua, Kamasan Jack Komboy mengatakan, jika hari ini kami dikunjungi oleh DPR Papua Barat Komisi D yang juga membidangi Pendidikan. Mereka
menanyakan tentang pendidikan luar negeri.
Alasan mereka melakukan study banding ke Komisi V DPR Papua, sebab mereka tahu, kalau DPR Papua sudah sekian tahun mengirim siswa yang berprestasi ke beberapa negara.
Jack Komboy mengungkapkan, jika dalam pertemuan tadi, banyak hal yang kami sudah sarankan kepada mereka, tetapi yang terpenting adalah harus ada sebuah grand desain. Mulai dari perekrutan sampai mereka kembali apa yang akan mereka buat untuk negeri mereka sendiri.
“Jadi dalam perancangannya dan penganggaran harus berpatokan pada grand desain yang kami sudah laksanakan. Kami juga menyarankan, karena megirim pelajar ini memakai dana Otsus, jadi harus membentuk satu biro yaitu Biro Otsus untuk mengurusi masalah beasiswa pelajar baik dalam negeri maupun laur negeri agar tetap terarah,” paparnya. (TIARA)