NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Soal Nduga, Gubernur, Pangdam dan Kapolda Harus Duduk Bersama Cari Solusi – Reportase Papua

Soal Nduga, Gubernur, Pangdam dan Kapolda Harus Duduk Bersama Cari Solusi

banner 120x600

JAYAPURA,REPORTASEPAPUA.COM – Menyikapi Permasalahan di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, Tokoh Pegunungan Tengah Papua, Bertus Kogoya meminta agar Gubernur Papua, Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih untuk duduk bersama mencari solusinya.

“Saya mau tiga unsur pimpinan ini, baik Gubernur Papua, Pangdam dan Kapolda, mereka bertiga ini bagaikan tiang yang besar di Papua, harus duduk bersama mencari solusi untuk Nduga,” kata Bertus Kogoya kepada Reportasepapua.com di Jayapura, Kamis (27/12).

Menurut mantan Wakil Bupati Lanny Jaya ini, ketiga pimpinan di Papua itu, mempunyai kekuasaan yang bisa mengatur Papua ini dan mempunyai pengaruh yang besar dan mereka itu pemimpin rakyat Papua, dan menuntun rakyat Papua ini kedepan lebih aman, lebih baik, lebih apa yang diharapkan oleh rakyat.

Untuk itu, lanjut Berthus Kogoya, jika ketiga pemimpin ini, salah satu roboh, tentu punya pengaruh besar juga, sehingga ketiganya harus berdiri kokoh.

Sebab, kata Berthus Kogoya, apa yang disampaikan oleh Gubernur Papua itu demi rakyat, dan semata-mata demi keselamatan rakyatnya. Begitu juga yang disampaikan Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih, juga demi keselamatan rakyat.

“Jadi tujuannya hanya satu, berbicara untuk memimpin, mengatur, mengayomi rakyat itu dengan tujuan yang terarah. Terkait statemen pak gubernur, saya tidak menyalahkan pak Pangdam atau Kapolda maupun pak Gubernur, tapi mereka ini berbicara karena semata-mata menjalankan tugasnya,” jelasnya.

Menurutnya, pernyataan Gubernur Papua itu adalah pernyataan yang biasa yang semata-mata ingin menyelamatkan rakyatnya dan melindungi rakyatnya dari ketidaknyamanan.

“Mengapa? sebab, orang berbicara soal OPM atau KKB ini bukan baru muncul setelah ada kepemimpinan Pak Lukas. OMP ini dari dulu sejak tahun 60-an sudah ada sampai saat ini, bahkan dari gubernur ke gubernur juga belum bisa diatasi masalah ini. Mereka ini masih hidup dan ini masalah-masalah lama. Pernyataan pak Lukas Enembe ini kan tidak aneh juga dan itu juga tidak melanggar UU,” ujarnya.

Untuk itu, sebagai anak Pegunungan Tengah Papua, Berthus Kogoya mengajak ketiga pemimpin di Papua itu duduk bersama untuk menyelamatkan umat di Papua. Sebab, situasi itu tidak bisa didiamkan, tetapi harus bicara untuk diselesaikan demi keselamatan rakyat Papua.

“Jadi mestinya gubernur, Pangdam dan Kapolda harus duduk bersama, jangan dibiarkan masalah ini terlalu lama, apalagi menghadapi tahun baru 2019, tentu menjadi harapan yang baik di tahun baru itu,” tandasnya.

Bahkan, Berthus Kogoya mengingatkan agar jangan sampai ada provokator yang justru memancing di air keruh, dan memanfaatkan situasi ini.

“Jangan lagi ada provokator dari luar untuk memanas-manasi untuk memancing petinggi- petinggi ini,” tekannya.

Berthus Kogoya menilai seharusnya Presiden memerintahkan Gubernur Papua bersama Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih untuk segera menyelesaikan masalah Nduga, apalagi Gubernur Papua sebagai anak daerah, sehingga harus maju atau menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan masalah itu.

“Tapi kenapa dia langsung perintah untuk datangkan pasukan dari sana untuk lakukan operasi militer di Nduga. Padahal disini kan juga ada pemerintah, ada TNI/Polri. Apa gunanya mereka disini jika tidak libatkan, khan seperti begitu,” ucapnya.

Untuk itu, Berthus Kogoya mendorong agar ketiga pemimpin di Papua ini, harus duduk bersama karena mereka tiga ini bagaikan tiang penyangga bagi Papua.

“Jadi, jika salah satu tiang dijatuhkan dengan bahasa-bahasa dari mana-mana, itu kan pengaruhnya besar, itu goyang nanti. Ini jangan dianggap sepele, apalagi main-main,” tegas Bertus Kogoya.

Disamping itu, Berthus Kogoya juga memita agar tidak ada lagi yang perlu mempersoalkan pernyataan Gubernur Papua itu, apalagi tanggapan yang memecah belah Papua.

“Itu saya minta dan saya mohon jangan. Stop kasih tanggapan yang hanya ingin merusak suasana damai Tanah Papua ini. Karena jika ada yang memberi komentar yang menghasut atau memberi komentar yang tidak baik, maka itu pengaruhnya sangat tidak baik,” tandasnya.

Calon Anggota DPR RI, Dapil Papua ini pun berharap, agar Gubernur Papua bersama Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih yang mengatasi masalah ini.

“Jadi saya mohon mereka tiga ini harus duduk bersama sama. Jangan biarkan masalah ini berlarut larut karena dampaknya sangat kurang bagus. Apalagi penilaian dari publik juga pasti kurang bagus,” ungkapnya.

Bahkan, Berthus kembali mewanti-wanti agar jangan ada provokator atau dimanfaatkan oleh orang-orang yang ada kepentingan politiknya.

“Saya minta jangan lagi ada provokator-provokator. Sebab, itu tidak nyambung dan tidak berguna, malah yang ada nanti situasi tambah panas dan pengaruhnya mengorbankan masyarakat, khususnya rakyat Papua,” pungkasnya. (Tiara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *