WONDAMA, Reportase papua.com Sidang Pembahasan Rencana Perubahan Anggaran pendapatan dan belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2020, Penjabat bupati Wondama, memberikan apresiasi terhadap semangat para wakil rakyat dalam menyuarakan hak-hak rakyat meski di tengah pandemic Covid-19 dan di tengah kesibukan politik yang menumpuk.
“Hal ini patut saya apresiasi pembahasan kali ini memiliki nuansa tersendiri sebab di tengah pandemic covid-19, bukan hanya corona tetapi juga para anggota dewan juga dipadati dengan agenda pilkada selaku pejabat politik, namun sidang APBD Perubahan dapat dengan baik,”ujar Suaeri dalam pidato sidangParipurna dewan tentang APBD Perubahan tahunanggaran 2020 di gedung sidang dewan, Senin, (5/10).
Diakui pjs bupati itu, meski baru menjabat sebagai penjabat bupati sementara namun dirinya melihat ada kordinasi dan kerja sama yang baik antar pihak legislatif dan pihak eksekutif sehingga sidang dapat berjalan dengan lancar.
Dalam kesempatan itu juga Suaeri menegaskan kepdapara kepala OPD manfaatkan sisa waktu kurang lebih 3 bulan. Secepat mungkin mengadakan proses pelelangan pengadaan barang dan jasa sesuai mekanisme yang ada. Sehingga kegiatan yang dianggarkan pada APBD induk dan APBD perubahandapat diselesaikan seoptimal mungkin.
Dia menyarankan, setiap minggu, masing-masing OPD melakukan rapat evaluasi internal demi mengetahuikemajuan kinerja. serta OPD wajib memantaupekerjaan yang sudah ditetapkan sebagai peraturandaerah pada APBD perubahan tahun anggaran 2020.Serta memberikan laporan fisik dan keuangan secaraberkala kepada bupati.
“Saya berharap hasil sidang yang kita sepakati inidapat memberikan manfaat yang besar bagipeningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakatWondama,”tutur Abdullatief Suaeri.
Sementara pendapat akhir fraksi-fraksi yang di bacakanoleh anggota DPRD dari Partai Gerindra RemranSinadia mengatakan, nota keuangan Raperda yang di putuskan menjadi peraturan daerah tentang perubahanAPBD tahun anggaran 2020 adalah, pendapatansemula, Rp.1.012.051.489.683 berkurang sebesarRp.42.510.037.527.00 sehingga setelah perubahan mencapai Rp.969.541.452.156.00.
Sementara itu kata Sinadia, pendapatan asli daerah yang semula Rp.34.297.000.000,00 bertambah menjadiRp.12.819.751.332,00 sehingga jumlah setelah ada perubahan menjadi Rp.47.116.751.332,00. Dimana belanja semula Rp.1.030.454.464.192.79 bertambah atau berkurang sebesar Rp. 1.015.638.910.406.00 jumlah setelah perubahan Rp.14.825.553.786.79. dari total tersebut ada belanja tidak langsung dengan jumlah setelah perubahan Rp. 500.514.706.550.43 dan belanja langsung juga berjumlah setelah perubahan mencapaiRp.515.124.203.855.57 terjadi surflus atau defisitanggaran sebesar Rp.27.684.483.740,21.
Sementara penerimaan bertambah drastic dari nilai Rp. 21.054.174.509.79 bertambah sebesar Rp. 26.543.283.740,21, setelahperubahan menjadi Rp. 47.597.458.250.00.Pengeluaran semula sebesar Rp. 2.641.200.000,00bertambah atau berkurang sebesarRp.1.141.200.000.00 setelah perubahan mencapaiRp.1.500.000.000.00
Pembiayaan atau netto semula, Rp.18.412.974.509.79 bertambah sebesar Rp.27.684.483.740.21 setepahperubahan pembiayaan netto adalah sebsarRp.46.097.458.250.00 dan sisa lebih pembiyaan tahunberkenan adalan nihil atau nol. Dapat kita simpulkanpengelolaan APBD kabupaten teluk Wondama semakinmembaik.
DPRD juga menyampaikan apresiasi dan banyakterima kasih kepada pjs bupati atas kebijaksanaanya.DPRD mengatakan tergambar jelas ciri seorangpemimpin yang tangguh dan bijaksana, cepat tanggapdan cepat membuat kebijakan yang strategis.(SR)