Sidak di Stadion Mandala, Komisi V DPR Papua Temukan Sejumlah fasilitas yang harus dibenahi

Wakil Ketua Komisi V DPR Papua, Maria Duwitau didampingi Sekretaris Komisi V, Natan Pahabol dan anggota komisi, Frits Tobo Wakasu beserta staf saat berbincang-bincang dengan Pengelola Stadion Mandala Jayapura, Akmar. (Foto Tiara).
banner 120x600

JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Hasil sidak Komisi V DPR Papua ke Stadion Mandala Jayapura menemukan sejumlah fasilitas di Stadion Mandala Jayapura yang perlu dibenahi. Fasilitas yang dimaksud yakni rumput stadion, lintasan lari, arena lompat jangkit dan lompat jauh serta kursi viber ditribun penonton.

Dalam sidak ini, dipimpin langsung Wakil Ketua Komisi V DPR Papua, Maria Duwitauw didampingi Sekretaris Komisi V, Natan Pahabol bersama anggota komisi diantaranya Ignasius W. Mimin, Yohanis L. Ronsumbre, Frits Tobo Wakasu beserta staf komisi, Kamis (4/7/19).

Dengan melihat kondisi itu, Komisi V DPR Papua, selain membidangi Pendidikan dan Kesehatan tapi juga Olahraga meminta pengelola Stadion Mandala Jayapura, Akmar agar mengusulkan apa saja yang dibutuhkan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Papua sebagai pemegang anggaran untuk biaya pemeliharaan.

Sekretaris Komisi V DPR Papua, Natan Pahabol mengatakan, saat renovasi nanti pihaknya akan melakukan pengawasan ketat. Sebab jangan sampai renovasi yang dilakukan dinas terkait tidak sesuai standar yang diharuskan.

“Dinas PU mesti diawasi. Jangan sampai ini mereka jadikan proyek sesuai dong pu mau, karena ini ada stadarnya,” tandas Natan Pahabol saat ditemui Wartawan disela-sela sidak di Stadion Mandala Jayapura, Kamis (4/7/19).

Sementara Wakil Ketua Komisi V DPR Papua, Maria Duwitau menyatakan, hingga kini pengerjaan renovasi Stadion Mandala belum dilakukan karena belum lelang.

“Belum ada lelang sampai sekarang. Ini memang sepertinya menjadi kendalanya. Nanti bapak (Akmar) usulkan saja yang dibutuhkan ke Dinas PU. Nanti yang sahkan anggaran adalah DPR Papua. Yang penting usulkan dulu apa-apa saja yang dibutuhkan,” kata Maria.

Sementara pengelola Stadion Mandala, Akmar mengaku telah memberikan catatan kepada Dinas PUPR, terkait apa saja yang akan dipersiapkan di Stadion Mandala untuk PON.

” Misalnya lintasan lari, rumput stadion yang kalau hujan air sudah tergenang. Inikan mestinya khusus untuk bola, tapi karena lapangan di Papua terbatas sehingga semua cabor pakai. Tidak bisa kita batasi, kasian cabor lainnya,” bebernya.

Hanya saja kata Akmar, untuk lintasan lari sebaiknya menggunakan karet seperti di stadion utama. Kemudian arena lompat jauh dan lompat jangkit. Aturannya sebelah barat, namun karena lapangan dibatasi gunung dan laut sehingga bisa di sebeleh selatan.

“Kemudian bak air untuk lari jarak jauh. Itu venue-venue yang standar untuk PON. Kursi penonton juga itu sudah sembilan tahun. Padahal batas umur kursi kalau kena panas terus maksimal 5 tahun. Sementara ini sudah sembilan tahun,” ujarnya.

Untuk kursi penonton sendiri kata Akmar, mestinya semua tribun menggunakan kursi viber karena kini tribun utara dan selatan tidak menggunakan kursi viber.

“Lampu juga mesti 1500, sekarang ini baru 900 lebih. Kalau AFC minimal 1200. Untuk PON tribun Liverpool dan ruang ganti, wasit, pengurus, pemain dan ruang sound ada di bawahnya. Jadi mesti ditambah dayanya. Selama inikan kita hanya back up dengan genset,” ungkapnya. (TIARA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *