NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Seorang Prajurit TNI Gugur Saat Melaksanakan Tugas Pengejaran KKSB di Intan Jaya – Reportase Papua

Seorang Prajurit TNI Gugur Saat Melaksanakan Tugas Pengejaran KKSB di Intan Jaya

Kependam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto , S.E., M.Si. (foto/ist)
banner 120x600

TIMIKA, REPORTASEPAPUA.COM – Seorang Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgasgakkum) TNI-Polri di Papua akhirnya menghembuskan nafas terakhir, gugur sebagai Syuhada setelah berjuang melawan penyakit melaria tropicana saat sedang patroli dalam rangka operasi penegakkan hukum memback-up Polri di wilayah hutan Distrik Ugimba Kabupaten Intan Jaya Papua.

Informasi tersebut diperoleh melalui laporan Radio oleh tim Patroli.Berawal dari menerima perintah untuk melaksanakan tugas Patroli dalam rangka operasi penegakkan hukum Papua, atas dasar informasi tentang keberadaan KKSB, satu Tim Patroli kekuatan 12 orang melaksanakan penyisiran ke wilayah hutan Distrik Ugimba Kab Intan Jaya.

“Kondisi hutan Ugimba yang sangat lebat, medan geografis yang sangat berat terdiri dari medan pegunungan terjal dan jurang yang curam serta cuaca yang sangat dingin menjadi tantangan terberat bagi Prajurit dalam pelaksanaan tugas demi menegakkan kedaulatan Negara,” Kata Kapendam XVII Dalam Rilisnya Pada Pers Jumat Malam. (20/12).

Menurut Kapendam, Serda R dikenal sebagai salah seorang Prajurit yang memiliki kemampuan fisik yang prima sehingga tidak jarang dalam pergerakannya Serda RM selalu bergerak di depan sebagai pengintai depan. Namun pada hari ke 5 (lima) dalam perjalanan tugas patroli di hutan, kondisi fisiknya mulai menurun karena penyakit Malaria Tropicana yang mengerogoti tubuhnya sejak beberapa bulan yang lalu ternyata kambuh kembali.

Sekitar tiga hari lamanya Serda R bertahan melawan serangan malaria, sementara perjalanan harus tetap dilanjutkan sehingga seluruh beban ransel dipunggungnya terpaksa harus dibawakan oleh rekan seperjuangannya, sementara terbatasnya obat dan sarana kesehatan karena hanya membawa sesuai kemampuan sebagai bekal perjalanan. Pada hari Jum’at 20/12/2019 sekitar pukul 08.00 WIT Serda RM rupanya tidak mampu bertahan lagi dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya gugur sebagai Syuhada di tengah-tengah kerumunan rekan seperjuangannya.

“Saat ini pihak TNI melaksanakan proses evakuasi jenazah menggunakan Helly Bel 412 milik penerbad TNI AD. Jenazah akan di evakuasi ke RSUD Timika untuk perawatan dan otopsi, belum ada keterangan tentang kelanjutan jenazah akan dibawa,” Tambah Kapendam. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *