NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Sektor Pertanian Lebih Menjajikan di Distrik Yapsi – Reportase Papua

Sektor Pertanian Lebih Menjajikan di Distrik Yapsi

Kepala Distrik Yapsi Korneles Aleut. (Ari Bagus Poernomo/Reportasepapua.com)
banner 120x600

Sentani, Reportasepapua.com – Pemerintah Distrik Yapsi, Kabupaten Jayapura hingga saat ini terus berupaya untuk mengangkat ekonomi masyarakat setempat yang ada di distrik tersebut.

“Komoditi unggulan disini itu ada dua, Kakao dan Vanili. Itu komoditi unggulan yang ada di Distrik Yapsi” kata Kepala Distrik Yapsi Korneles Aleut yang ditemui wartawan usai acara Safari Ramadhan Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro di Kampung Takwa Bangun, SP 5, Distrik Yapsi, Senin (27/5) sore.

Dikatakannya, untuk memaksimalkan hasil yang didapatkan oleh masyarakat setempat dalam pertanian Kakao dan Vanili, Pemerintah Distrik Yapsi selalu turun langsung untuk membantu masyarakat setempat yang tergabung dalam beberapa Usaha Kelompok Bersama (UKB) yang ada di seluruh kampung di Distrik Yapsi.

Selain Kakao dan Vanili dia mengatakan bahwa ada UKB juga yang membuat pabrik tahu. “Jadi bukan hanya pertanian saja tetapi ada juga kelompok masyarakat yang membentuk kelompok sendiri untuk mengelola tahu itu ada di SP 6” katanya.

Dia juga mengatakan bahwa beberapa waktu lalu masyarakat Yapsi juga sudah mendapat bantuan dari Pemkab Jayapura melalui Dinas Pertanian untuk melengkapi peralatan dan juga dana segar untuk pemeliharaan peralatan pembuatan tahu.

Selain Kakao, Vanili dan tahu masyarakat setempat saat ini juga tengah gencar menanam buah naga.

“Karena buah naga ini harga jualnya juga cukup bagus jadi masyarakat disini mengembangkan itu, dan Buah Naga ini juga sudah menjadi salah satu keunggulan kami sekalipun itu bukan komoditi unggulan tetapi ya, cukup menjanjikan bagi perekonomian masyarakat” terang Korneles.

Dikisahkannya, sebelum masyarakat beralih ke pertanian, masyarakat yang ada di Distrik Yapsi ini menggantungkan hidupnya ke kayu. Selain itu, dirinya menerangkan jika harga kayu anjlok maka siklus ekonomi masyarakat di Distrik Yapsi pastinya akan lemah juga. Lanjutnya akses pasar untuk pertanian ini juga sudah ada, tidak seperti kayu.

“Karena upaya kami bersama seluruh kepala kampung berusaha untuk merubah image masyarakat sehingga masyarakat sekarang beralih ke pertanian dan mereka juga cukup puas dengan hasil yang didapatkan dari pertanian, tidak seperti kayu yang banyak ancamannya” tuturnya.

Oleh sebab itu ia bersama seluruh pihak yang berkepentingan di Distrik Yapsi selalu mengimbau kepada seluruh kelom usaha yang ada untuk dapat menampung hasil bumi masyarakat, khsususnya kedelai. (yurie)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *