Sentani, Reportasepapua.com – Dalam ranglah menyambut perayaan tahun baru Saka 1941 (Hari Raya Nyepi), ratusan Umat Hindu di Kabupaten Jayapura menggelar pawai ogoh-ogoh.
Kegiatan tersebut digelar dengan titik star dari Lapangan Upacara Gunung Merah Sentani, finis di Mako Yonif 751 Raider Sentani, Rabu (06/03) dengan membawa beberapa ogoh-ogoh yang sekaligus diarak oleh umat hindu.
Ogoh-Ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Butha Kala, dalam ajara Hindu Dhrama, Butha Kala mempresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan terbantahkan.
Sebelum pawai Ogoh-Ogoh star mengikuti rute yang telah ditetapkan, diawali dengan acara pembukaan, yang diisi dengan doa, pementasan tarian dari kelompok tari ganesa, laporan panitia, sambutan Bupati Jayapura sekaligus melepas secara resmi peserta pawai.
Ketua Pantia Pawai Ogoh-Ogoh Kabupaten Jayapura, Didik Widya Putra dalam laporannya menyatakan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura yang mana telah memberikan kesempatan kepada Umat Hindu melakukan pawai Ogoh-Ogoh.
“Pawai Ogog-Ogoh adalah tradisi kami yang dilakukan secara turun temurun, sehingga di tahun ini kami merasa bahagian bisa kembali melakukannya. Biarlah melaui kegiatan seperti ini dapat meningkatkan nilai-nilai kerukunan antar umat beragama di daerah ini,” ujarnya.
Dirinya mengajak kepada semua Umat Hindu yang mengikuit pawai Ogoh-Ogoh untuk memahami makna hakiki yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, setiap umat Hindu dapat menjalankan ajaran agama dengan baik dan terus melakukannya setiap tahun sebagai tradisi
Ditempat yang sama, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si mengatakan bahwa pawai Ogoh-Ogoh yang dilakukan adalah dalam rangkah memberikan dukungan dan kontribusi terhadap kedamaian, kebersihan untuk Kota Sentani dan terlebih untuk kebersamaan sesama umat beragama.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Jayapura, saya menyampaikan selamat merayakan Hari Raya Nyepi, tahun baru Saka 1941. Mudah-mudahan semua agenda ini bisa berjalan baik,” ucap Bupati Mmewali pemerintah dan masyarakat.
Bupati Mathius mengingatkan, Kabupaten Jayapura telah dicanangkan sebagai zona intgritas kerukunan umat beragama karena itu pawai Ogog-Ogoh yang dilakukan tentu dalam rangkah mempererat kekeluargaan, kebersamaan dan kedamaian sebagai warga Kabupaten Jayapura.
“Kita semua yang berada di daerah ini, harus saling hormat-menghormati, memberikan ruang kepada semua agama melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan. Supaya, makna dari penerapan Kabupaten Jayapura sebagai zona integritas kerukunan umat beragama dapat terwujud,” tandasnya. (yurie)