JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM menyerahkan kapal tangkap berkapasitas mesin 3 Gross Tons (GT) kepada Nelayan yang ada di kota jayapura.
“Saya membagi kapal bagi nelayan ada 3 jenis, yang pertama OAP Port Numbay yang tinggal di kampung-kampung, seperti di kayo polo, kayu batu, enggros dan tobati, nafri, skouw sae, skouw mabo, skouw yambe, lalu para nelayan OAP lainnya, dan para nelayan Buton-Bugis-Makassar (BBM),” katanya.
Ada 3 kategori nelayan yang diperhatikan dan dibantu pemerintah Kota Jayapura tanpa ada perbedaan. Walikota memberikan bantuan kapal tahap ketiga ini khusunya bagi masyarakat port numbay agar masyarakat port numbay bisa sama dengan nelayan lainnya bisa mencari ikan keluar dari perairan teluk port numbay dan bisa berkembang dalam melakukan aktivitas nelayan.
Wali Kota meminta agar kapal tangkap digunakan dengan bijak dan tidak digunakan untuk hal selain mencari ikan. Tahun depan saya akan bangun pabrik es batu, agar mengurangi limbah plastik yang mencemari laut.
Walikota menegskan kembali bahwa masyarakat jangan takut makan ikan, Hal tersebut dikarenakan isu yang menyebar bahwa terjadi dampak pencemaran limbah merkuri dari peraian Papua Nugini. ” Saya memastikan ikan kita tidak tercemar limbah merkuri tersebut, jadi masyarakat jangan takut makan ikan laut,” Tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura Matheys Sibi menyampaikan di Sektor perikanan merupakan bagian penting dalam penyediaan pangan, lapangan kerja, serta menjadi prime mover dalam peningkatan perekonomian daerah.
“Selain potensi tersebut, dalam rangka pemberdayaan dan perlindungan seperti diamanatkan dalam UU Nomor 7 tahun 2016 maka nelayan dilindungi negara melalui asuransi Jasindo dengan Kartu Usaha Pelaku Kelautan Perikanan (Kusuka). Ini adlaah bentuk perhatian pemerintah terhadap nelayan, selain menjadi identitas, nelayan juga mendapat proteksi melalui kartu tersebut. Asuransi bersifat gratis baik dari BPJS Ketenagakerjaan maupun Jasindo,” Tutupnya. (Stella)