SENTANI,REPORTASEPAPUA.COM – Ekspedisi Kerukunan Merah Putih ke – Dua yang digagas oleh komunitas Pencinta Alam Hirosi dan disponsori oleh Binmas Noken Polri telah berakhir, Rabu (12/12/18) setelah keseluruhan Tim turun dari puncak gunung Cyclop sentani, sebelumnya Tim Ekspedisi Kerukunan Merah – Putih melakukan kegiatan berkemah selama dua malam di Puncak Cyclop sejak tanggal 10 Desember kemarin.
Ekspedisi ini bertujuan untuk memupuk kerukunan antar semua golongan dan agama yang ada di Indonesia dengan dasar Indonesia adalah Negara Pancasila, kegiatan ini berakhir dengan ditutupnya seluruh rangkaian kegiatan yang bertempat di Cagar Alam Hirosi – Sentani.
Tepat pukul. 18.00 Wit atau jam 6 sore acara Ekspedisi kerukunan ini resmi ditutup oleh Ketua Komunitas Pencinta Alam Hirosi, Bpk. Marshal Suebu, dimana dalam acara penutupan ini Bpk. Marshal Suebu mengatakan kebanggaannya dan rasa terima kasihnya karena kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dari awal hingga selesai.
Marshal Suebu juga menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memupuk kerukunan anatar semua golongan yang ada di Indonesia dan juga melalui ekspedisi ini, semua tim yang tergabung ingin menunjukan bahwa di atas Tanah Papua tidak boleh ada bendera lain yang berkibar selain bendera Merah – Putih karena Papua adalah Merah – Putih.
Selain itu dalam acara penutupan ini, hadir juga salah satu pendaki yang dinobatkan sebagai pendaki tertua yaitu Prof. Rocky Gerung yang juga ikut mendaki hingga kepuncak Cyclop.
Prof. Rocky Gerung dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya bangga bisa ikut mendaki ke Puncak Cyclop dan menurutnya gunung Cyclop ini adalah gunung yang paling unik yang pernah dia daki, serta dirinya berharap agar melalui kegiatan Ekspedisi Kerukunan Merah – Putih ini dapat menjadi cahaya baru yang terbit dari ujung timur Indonesia yang memancarkan cahaya terang kerukunan antar semua golongan di Indonesia.
“Biarlah dari ujung timur Indonesia, dipojok kota Sentani ini terbit sebuah mentari baru yang bernama mentari kerukunan yang dapat menyinari Indonesia,” ucap Prof. Rocky Gerung.(adv)