JAYAPURA, Reportasepapua.com — Pemerintah Kabupaten Yahukimo, Papua akan melakukan pemeriksaan Rapid Test kepada ribuan pendulang emas liar di Distrik Seradala.
Kebijakan ini diambil untuk mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah itu.
“Kami akan lakukan Rapid Test sesuai instruksi Pak Wakil Gubernur Papua. Kami akan gunakan jalan darat sekitar 1 jam dari Dekai ke sana. Sementara yang ada Kawe di perbatasan dengan Kabupaten Yahukimo dan Pegunungan Bintang, kami juga akan bentuk tim untuk ke sana. Jadi sebelum rapat di Merauke, kita akan lakukan langkah-langkah ini sesuai petunjuk Wakil Gubernur,” kata Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Yahukimo, Elai Giban, SE.MM, Jumat sore (19/06/2020).
Ia mengatakan, saat ini memang Yahukimo masuk zona hijau dalam kasus penyebaran wabah virus Corona di Provinsi Papua. Namun untuk mengantisipasi masuknya virus asal Wuhan China ini, pihaknya telah membangun tiga Posko Covid yaitu di Bandara Dekai, Pelabuhan Lokon dan di Distrik Seradala untuk jalur darat.
“Kami memang tegas melarang orang yang masuk Yahukimo secara illegal, terutama melalui jalur sungai dan jalan darat, baik itu dari Mappi, Asmat dan Boven Digoel. Jalur sungai hanya untuk Kapal Barang yang berlabuh di Pelabuhan Lokon, dimana ABK pun harus kantongi surat izin dan status kesehatannya bersih dari Covid,” kata Giban yang juga Asisten II Setda Bidang Pembangunan dan Ekonomi Kabupaten Yahukimo ini.
Penambangan liar di wilayah Korowai memang sudah membentuk klaster baru yang ikut menyumbang kasus Covid di Boven Digoel. Data per per 18 Juni 2020 terdapat 17 kasus Covid di Boven Digoel, 3 sedang dirawat dan 14 sudah dinyatakan sembuh.
Dinas Kesehatan Provinsi Papua pun sesuai rencana pecan ini akan menurunkan tim surveilans untuk melakukan pemeriksaan Rapid Test secara massal kepada para penambang liar di Kawe, Kabupaten Boven Digoel. Wilayah ini menjadi salah satu klaster penyebaran Covid
“Rencana pada Sabtu esok, sekitar 5 anggota tim akan turun. Dari Tanah Merah mereka naik helikopter dari Tanah Merah ke Kawe, daerah pendulangan emas tradisional di situ. Mereka akan lakukan Rapid Test bagi sekitar 6 ribu warga pendulang di sana. Lokasi ini ikut menyumbang kasus Covid di Boven Digoel. Kita ingin agar wilayah Selatan Papua ini bersih. Ini atas perintah Wagub kepada kami,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Dr. Robby Kayame, SKM.M.Kes, Jumat (19/06/2020) di Jayapura.
Sebelumnya, dalam rapat Forkopimda Mei lalu, Pangdam XVII/Cenderawah Mayjen Herman Asaribab dan Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw diminta untuk menutup penambangan emas liar di Boven Digoel, Asmat, dan Pegunungan Bintang. Sebab area penambangan itu menjadi klaster penyeberan Covid di Boven Digoel.(Berti)