Resmikan Kantor LMA, Bupati Bintuni Dinilai Sudah Jawab Kepentingan Adat

banner 120x600

BINTUNI, Reportasepapua.com – Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw di sambut tarian adat Suku Sumuri Distrik Tofoi Bintuni. Kunjungan kerja, bupati kali ini meresmikan Kantor Lembaga Adat Sumuri Teluk Bintuni.

“Selaku Bupati Bintuni resmikan kantor dewan adat suku Sumuri. Harapan hadir kantor ini dapat menjawab aspirasi kepentingan masyarakat di Sumuri,”kata Bupati usai resmikan kantor tersebut. Dia menegaskan, kantor adat ini merupakan simbol perlindungan hak masyarakat adat setempat.

“Masyarakat Sumuri selama ini, menantikan lama gedung adat ini. Saya datang resmikan,”tegasnya

Selain itu, kantor ini merupakan representasi simbol demokrasi Internal suku. “Ini simbol perlindungan hak-hak masyarakat adat,”ujarnya.

Bupati Kasihiw mengungkapkan, perjuangan yang cukup panjang. Ini berkat kerja keras, kontribusi Rafael Sodefa sebagai Anggota MRP serta Kepala Suku Sumuri.

“Dengan dukungan semua pihak, kantor Adat dapat resmikan. Ini tak terlepas, dukungan moril dari lapisan masyarakat,”katanya.

Terlepas itu, kata Petrus bahwa betapa penting Tofoi dan Sumuri sebagai dapur Negara Republik Indonesia (NKRI).

“Sumuri ini dapurnya Teluk Bintuni, dan dapur Papua Barat dan Dapurnya Indonesia.Karena di sini potensi sumber daya alam begitu melimpahkan,”ungkapnya.

Hal tidak diinginkan ketika nanti industri berdiri, masyarakat tidak dapat apa-apa. Untuk itulah kenapa saya sangat ngotot.

“Maka mengusung Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) mengenai Dana Bagi Hasil (DBH). Supaya apa masyarakat tidak jadi penonton,”tuturnya.

“Kita harus bisa menjadi tuan di tanah sendiri. Kita juga harus terus menjaga Tanah Sumuri ini,” tambahnya.

Ia berharap, masyarakat bersabar, kanggaran untuk pembangunan Sumuri masuk pada anggaran 2021 yang akan mendatang.

“Pembagunan dilakukan oleh pemerintah daerah merupakan pembangunan yang dilakukan secara berkala dan tepat sasaran,” ujar dia.
Dijelaskan, untuk pembangunan infrastruktur Sumuri ada dalam agenda, harusnya tahun 2020 ini sudah berjalan.

“Situasi Covid 19 terjadi di Bintuni, menunda agenda itu. Jangan khawatir, 2021, pembangunan di sini salah satu yang sudah berdiri itu, Puskesmas bertaraf nasional kampung ini,” terangnya.

Selanjutnya, akan membangun Pelabuhan di Tofoi, supaya apa.
Supaya perokonomian di daerah maju terus berkembang.

Dengan adanya Kantor Lembaga Adat Sumuri ini, diharapkan segala permasalahan yang terjadi dalam masyarakat, bisa diselesaikan secara adat. “Ini merupakan demokrasi suku yang dipegang sebagai nilai pada masyarakat Papua umumnya. Hadirnya Kantor LMA ini harapkan perlindungan terhadap hak-hak adat masyaraka terus didorong ke Pemerintah Provinsi,”pungkasnya.(Dhy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *