JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Kementrian PUPR melalui dinas PUPR kota jayapura telah menuntaskan 9 lokasi pemukiman kota kumuh melalui program kotaku. Kegiatan Kotaku fokus kepada indikator permasalahan kawasan kumuh berdasarkan SK Wali Kota Jayapura.
Indikator tersebut antara lain, permasalahan ketidakteraturan pembangunan yang masih tinggi, permasalahan sanitasi terutama permukiman di sekitar pesisir laut, di pinggir sungai, di perbukitan dan kawasan padat penduduk lain, serta permasalahan air bersih. Sembilan lokasi program kotaku yaitu Awiyo, Bayangkara, Gurabesi, Hamadi, Imbi Mandala, Tanjungria, Numbay, Waimorok.
Pada peresmian program kotaku dan simulasi pemadam kebakaran, di kelurahan tanjung ria, Dok VIIII rusunawa (4/4), Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM mengatakan Target kami 2020 kota jayapura bebas kumuh dan terealisasi dari tahun 2015 – 2019 dan terjadi pengurangan kota tanpa kumuh yang luasannya semula 107 Ha menjadi 26,45 Ha untuk tahun 2019.
“Masyarakat merasakan program kotaku, seperti sanitasi air bersih, jalan keramba, pemertiban bangunan di Daerah Aliran Sungai (DAS). Kami berharap program ini semakin dkkembangkan mengingat penduduk kota jayapura yang semakin bertambah dibarengi jumlah huniannya,” Katanya.
Sementara itu, Alfon Saning, Koordinator Program Kotaku di Kota Jayapura, menjelaskan bahwa Masih terdapat 9 lokasi kawasan kumuh di awal tahun 2018 di Kota Jayapura, sepanjang tahun 2018 kontribusi dukungan dari Program Kotaku untuk menangani kawasan kumuh telah selesai dilakukan pada Desember 2018.
“ada 9 lokasi penataan sampai hari ini sudah dilaksanakan dengan baik secara swakelola oleh masyarakat setempat, dan tidak melibatkan pihak ketiga. Dimana didorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan, agar bisa belajar menata permukimamnya, merawat, memelihara dan melihat bahwa penataan lingkungan tempat tinggal sangatlah penting,” ujarnya. (Stela)