JAYAPURA,reportasepapua.com – Kepolisian Daerah Papua Kini telah Melakukan pemeriksaan terhadap delapan orang narapidana yang diduga kuat sebagai pelaku di balik terjadinya kericuhan di Lapas Kabupaten Merauke beberapa hari lalu, yang mengakibatkan dua orang petugas lapas menjadi korban dalam insiden tersebut.
Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Ahmad Mustofa Kamal saat ditemui sejumlah wartawan di Polda Papua, Jumat (19/10) Mengatakan, pasca inisden tersebut delapan orang narapidana yang diamankan masih dilakukan pemeriksaan intensif dan tidak menutup kemungkianan adanya tersangka baru.
“Dilakukan pemeriksaan terhadap delapan narapidana yang di amankan, dimana untuk mendeteksi apakah mereka berkelompok atau melakukan secara sendiri, kalau sendiri saja tentu sulit, mungkin ada satu atau dua orang , kita masih lakukan pemeriksaan dan bisa saja ada penambahan tersangka,” ungkapnya
Kamal menambahkan, pasca kejadian kericuhan tersebut, lapas Merauke saat ini dalam keadaan kondusif, karena saat ini aparat kepolisian telah menempatkan satu regu di dalam area lapas guna menghindari adanya bentrokan.
“jadi kita bantu saja, untuk pengamanan, kita tempatkan satu regu pasukan dari Polres Merauke, satu regu itu sektar 10 orang, karena sudah kondusif jadi kita hanya beckup saja,” ujarnya
Tambah Kamal, penyebab terjadinya kejadian tersebut diduga karena adanya kecemburuan dari para Narapidana, di mana mereka meminta pelayanan lebih dari pihak Lapas, namun tidak di kehendaki oleh petugas Lapas Merauke.
“Motifnya para narapinan ini meminta pelayanan lebih, tapi di batasi-di batasi,” Ucapnya.
Untuk diketahui Bahwa Dua orang petugas lembaga permasyarakatan Kabupaten Merauke, mengalami luka bacok, akibat insiden kericuhan yang terjadi dalam Lembaga pemasyarakatan tersebut, Kamis (18/10) dini hari, delapan orang berhasil di amankan dalam insiden tersebut.(anto)