JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Perusahaan Listrik Negara Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (PLN UP3) Jayapura telah menarik 3.852 meteran listrik prabayar yang macet dan berusia tua. Penarikan ini telah berlangsung sejak Desember 2018 lalu.
Manager PLN ULP Sentani, Seno Ajin mengatakan, penggantian meteran merupakan program dari PLN. Program ini diperuntukkan bagi Kwh meter yang macet atau sudah usia tua. “Rata rata yang diganti itu meteran merk Glomet yg sudah tua dan sering trouble,” katanya, Rabu (1/1).
Oktavianus Pasomba selaku Manager Bagian Transaksi Energi Listrik PLN UP3 Jayapura mengungkapkan, meteran yang mengalami gangguan atau rusak ditandai dengan gagalnya pengisian pulsa listrik. Kondisi ini sering membuat pelanggan mengeluh.
“Seringkali menjadi keluhan masyarakat yakni, kegagalan saat mengisi voucher (pulsa) listrik dengan penjelasan nomor token yang tertera salah, meskipun sebenarnya nomor token yang ditekan sudah benar. Tidak hanya itu, seringkali muncul gangguan, seperti padam secara tiba-tiba dengan penjelasan yang tertulis di meteran adalah periksa,” ungkapnya.
Menurutnya, penggantian meteran dilakukan secara gratis. Langkan ini tak hanya di Kabupaten Jayapura, melainkan juga di seluruh Indonesia. “Penggantian secara bertahap, total sudah 3.852 meteran yang diganti,”terangnya.
Sistem penggantian, lanjutnya, tidak hanya dengan menunggu laporan atau keluhan dari masyarakat saja, namun dilakukan dengan jemput bola. Sebelum penggantian, PLN Jayapura lebih dulu melakukan pengujian meteran listrik.
“Sebetulnya bukan karena mereknya, tapi lebih dikarenakan masa pakainya. Kita terus melakukan pengujian dengan mengambil sample, apakah masih layak atau tidak. Kalau masih layak, maka tetap dipakai, namanya benda elektronik apalagi buatan manusia tetap ada masa pakai ya,” ujarnya.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Jayapura, Salmon Kareth menganjurkan kepada masyarakat agar menginformasikan kepada petugas PLN, juka menngalami gangguan meteran.
“Apabila ada gangguan meteran tetap bisa mendeteksinya, makanya sekarang disebut listrik pintar karena bisa mendeteksi gangguan yang terjadi,”katanya. (Ananda)