JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia (PIPEBI) berbagi kasih dengan 67 warga binaan Lapas Perempuan Kelas III Jayapura di Doyo Baru, Kabupaten Jayapura, Kamis (12/12/2019).
Ketua PIPEBI Provinsi Papua, Florina Naek Tigor Sinaga mengatakan, kunjungan ini merupakan bakti sosial dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru. “Kunjungan ini adalah pertama digelar di Lapas Kelas III Jayapura,” ucap Florina Naek Tigor Sinaga, Kamis lalu.
Kegiatan ini, menurut Florina, merupakan kepedulian terhadap warga binaan. “Kami ingin sekali menjadi saudari bagi mereka dimana kami bisa berbagi kasih saling menyapa dan berinteraksi langsung disini,” katanya.
Dalam kunjungan itu, PIPEBI Provinsi Papua memberikan bingkisan berupa perlengkapan mandi. “Kami menerima masukan dari warga binaan bahwa mereka ingin diberikan pembinaan untuk pelatihan dan ini akan saya sampaikan kepada Kepala BI, Naek Tigor Sinaga agar BI dapat menjadi pembina untuk karya-karya mereka seperti usaha kecil dan menengah,” lanjutnya.
Kepala Lapas Perempuan Kelas III Jayapura, Sarlota Haay menyampaikan kunjungan tersebut merupakan hal yang luar biasa dan apa yang diberikan adalah hal yang sangat berguna bagi warga binaan.
“Kami mempunyai program pembinaan kemandirian bagi warga binaan lapas, setiap enam bulan sekali kita mengeluarkan anggarannya dan yang lebih diprioritaskan ialah noken, kalau ada tamu dari luar akan kita berikan noken yang merupakan hasil karya warga binaan Lapas Perempuan,” kata Sarlota.
Di tahun 2019 misalnya, warga binaan mendapat pelatihan keterampilan membuat kue kering dan direspon baik oleh darma wanita persatuan. “Dengan pemberian keterampilan tersebut, diharapkan pada saat mereka keluar dari Lapas, dapat mandiri dan bisa berusaha untuk membantu perekonomian keluarga,” tuturnya.
Salah satu warga binaan Onela menyampaikan terima kasih atas kunjungan PIPEBI Provinsi Papua. Namun Onela berharap kunjungi tersebut bukan yang pertama dan terakhir. “Saya harap kunjungan tidak hanya dilakukan pada momen tertentu, sehingga kami tidak merasa sendiri dan tidak merasa dikucilkan,” ucapnya. (Ananda)