SENTANI, Reportasepapua.com – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Jayapura menyatakan sikap terkait rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbuk-RI) yang akan menyederhanakan Kurikulum 2013 (K13). Dimana dalam rencana penyederhanaan K13 ini mata pelajaran sejarah bagi siswa SMA/SMK akan dihapus.
Jimmy Fitowin, Ketua PGRI Kabupaten Jayapura, menuturkan, bagaimana mungkin siswa akan tau bagaimana bangsa ini bisa merdeka kalau mata pelajaran sejarah ini dihapuskan.
“Terkait dengan wacana ini, dengan jelas dan tegas kami menolaknya. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Dan hal itu ada dalam mata pelajaran sejarah” katanya saat ditemui wartawan di Sentani, Rabu (23/09).
Meski demikian dirinya tidak menampik bahwa proses belajar mengajar yang dilaksanakan saat ini di daerah mengacu para keputusan yang di buat oleh Kemendikbud.
“Jadi kalau keputusan dari pusat bahwa mata pelajaran sejarah atau yang lainnya dihapuskan maka kami akan tetap mengikuti hal itu. Tetapi secara pribadi ya kami sangat menyesalkan hal itu dan kembali lagi kepada slogan yang saya sebutkan tadi bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah” tukasnya.
Oleh sebab itu dirinya mewakili seluruh guru yang ada di Kabupaten Jayapura meminta agar sekiran kemendikbud dapat mengkaji ulang keputusan untuk menghapus mata pelajaran sejarah ini.
Karena menurutnya mata pelajaran sejarah ini merupakan cikal bakal dari pembentukan jati diri Bangsa Indonesia.(Yurie)