JAYAPURA,REPORTASEPAPUA.COM – Gubernur Papua Lukas Enembe mengungkapkan ada sedikit permasalahan terkait peralihan peralatan olahraga saat Asian Games 2018 kepada pemerintah provinsi yang rencananya akan digunakan pada PON XX tahun 2020
“Sampai hari ini ada masalah sedikit, belum bisa secara resmi diserahkan, Karena ada yang pinjam alat – alat ini, sehingga belum diserahkan kepada kita (Pemprov Papua-red),” Ungkap Gubernur saat diwawancarai.
Sementara itu saat disinggung belum ada sinkronisasi pusat dengan daerah terkait cabor, Lukas Enembe menampik akan hal itu.
“Sudah ini sudah selesai. Inpres sudah selesai tinggal Keppresnya saja yang kita tunggu,”tegasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrowi menegaskan siap mengirim peralatan pasca-Asian Games dan Asian Para Games 2018 untuk menunjang perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX/2020 mendatang.
Hal itu dikatakan Menpora Imam usai menggelar pertemuan bersama Pemerintah Provinsi Papua saat road show menuju PON Papua pada bulan November 2018 lalu.
Selain kesiapan Papua sebagai tuan rumah, peralatan olahraga juga menjadi fokus pembicaraan dalam pertemuan tersebut. Bahkan Menpora memerintahkan jajarannya untuk menyokong peralatan-peralatan olahraga yang pernah digunakan saat Asian Games dan Asian Para Games 2018.
“Peralatan olahraga harus dimaksimalkan termasuk yang pernah digunakan saat Asian Games dan Asian Para Games 2018 lalu. Alat-alat itu sudah teruji dan berstandar internasional serta jadi lebih efisien dari segi anggaran. Tinggal diantisipasi presentase penyusutannya untuk menghitung biaya perawatan yang akan dikeluarkan,”terangnya kepada wartawan.
PON sebagai ajang menjaring atlet-atlet nasional. Lebih dari itu, PON menjadi alat pemersatu bangsa juga sebagai percepatan infrastruktur olahraga di daerah-daerah. Apalagi untuk pertama kalinya pesta olahraga empat tahunan itu dihelat di Indonesia bagian Timur.
Hal ini dimaksudkan agar Papua dan sekitarnya juga memiliki stadion, arena, dan gelanggang olahraga bertaraf internasional.(berti)