JAYAWIJAYA, Reportasepapua.com – Dalam Rapat Koordinasi Ketua Asosiasi Bupati Jayawijaya bersama Pemda Jayawijaya dan Forkopimda menyatakan jika penambahan jumlah kasus Covid -19 di Jayawijaya merupakan hasil penumpang yang datang dari Jayapura ke Wamena.
Sejauh ini Trdeteksi ada 7 orang sehingga Asosiasi Bupati Lapago Meragukan akurasi hasil rapid dari Jayapura.
Ketua Asosiasi Bupati Se Pegunungan Tengah Papua Befa Yigibalom SE, MSi menyatakan jika hasil evauasi tahap pertama sejak pembukaan bandara Wamena 26 juni menemukan sejumlah permasalahan antara lain sepertinya orang yang dirapid tes di Jayapura hasilnya sangat diragukan, karena hanya jelang sehari melakukan rapid tes di Jayapura hasilnya non reaktif tetapi di yang dilakukan di Wamena Reaktif.
“Jadi asosiasi Bupati dan Pemda Jayawijaya kita mensinyalir bahwa memang orang yang ambil rapid tes di Jayapura bisa dicurigai dan mungkin hasilnya dijual belikan, dan saran para praktisi kesehatan di Wamena rapid tes itu harus diambil di pergelangan Tangan lengan, kalau di Jari akurasinya diragukan,” ungkapnya selasa (14/7) usai melakukan rapat di Kantor Bupati Jayawijaya.
Masalah yang kedua adalah Sejak dibuka Bandara Wamena perusahaan penerbangan tak konsisten dengan Standar Operasional Prosedur Penanganan Covid yang dibuat oleh pemerintah misalnya mereka tidak memeriksa surat kesehatan reaktif.
“Duduk juga berdampingan, dan tidak sterilkan pesawat dengan disinfektan. mungkin penerbangan sudah lama haus dengan keuntungan jadi sudah tak perduli dengan protokol kesehatan, oleh karena itu kami berharap semua pihak harus melakukan evaluasi dan kembali ke standar penanganan Covid yang digunakan lalulintas udara dan darat,”katanya. (Yanti)