Wondama, Reportase Papua.com – Adu mulut antar pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati pilkada 2020 di kabupaten Teluk Wondama. Awalnya Paslon nomor urut 4 yang disebut Hemat lakukan orasi kampanye di distrik Wasior, Kampung Maniwak pukul 13;00 WIT di saat yang bersamaan, Paslon nomor urut 1 atau yang di juluki A2 berkampenye di distrik Wondiboi.
Kampanye pada 5 Desember 2020, merupakan hari terakhir kampanye sesuai dengan jadwal kampanye sesuai dengan tahapan pilkada.
Kapanye Paslon Hemat berlangsung aman di ikuti kurang lebih ratusan massa simpatisan dan pendukung di kampung Maniwak.
Saat setelah, ulasan kampanye Hemat di sampaikan oleh Paslon dan timnya, massa meminta paslon berdansa di lokasi orasi kampanye berlangsung. Tak bisa di bendung simpatisan dan pendukung terus meminta tim agar berdansa bersama.
Karena terlihat banyak simpatisan dan pendukung mulai menjamur di beberapa tempat lokasi orasi kampanye, memang melanggar protokol kesehatan, dari tempat itu pula Kapolres Wondama, AKBP Yohanes Agustiandaru beri arahan kepada massa dan pendukung paslon Hemat membubarkan diri dengan tertib sebab telah terjadi kerumunan masa.
“kami lihat sudah banyak yang berkerumun, tolong patuhi protokol kesehatan dan jagak jarak, gunakan masker” Ujar Kapolres.
Di lokasi tersebut paslon Hemat Hendrik Mambor dan Andarias Kayukatui, langsung menyambangi Kapolres dan pihak kemanan lainnya serta Badan pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) guna menyampaikan permohonan maaf apabila terjadi kerumunan, sebab simpatisan dan pendukung datang tidak di undang oleh tim Hemat.
“Terima kasih telah datang mendengar orasi kampanye kami, masyarakat datang sendiri kami tidak undang mereka, simpatisan datang dengan hati nurani mereka, kami tidak memaksa,”ujar calon Bupati Hemat, Hendrik Mambor.
Tim Hemat kemudian berupaya berikan arahan kepada massa agar pulang dengan teratur namun, massa tetap bertahan, meminta acara dansa atau balengan bersama di lokasi orasi kampanye terus berlanjut.
Ketua bawaslu turut hadir Menahen Sabarofek, melakukan pengawasan langsung, dia juga meminta massa tidak berkerumun, karena itu melanggar protokol kesehatan.
Arahan pihak kemanan dan pihak bawaslu sempat mendapat penolakan dari massa simpatisan Hemat. Namun setelah kurang lebih 1 jam kemudian massa menuruti arahan dari pihak keamanan dan Bawaslu dengan catatan Bawaslu harus berlaku adil terhadap 3 paslon lainnya, yaitu Paslon nomor urut satu, dua dan tiga.
Tim Hemat mengatakan, apabila tidak di berlakukan secara adil bersama paslon lainnya maka, tim Hemat pun akan convoy dan balengan.
Sekitar pukul 16;47 menit massa pendukung Hemat kemudian kembali ke sekertariatnya dengan tertib. Simpatisan yang datangpun membubarkan diri dengan tertib.
Setibanya masa di sekertariat yang lokasinya kebetulan tepat di depan jalan protokol, Massa tim Hematpun bertahan dan menunggu paslon nomor urut 1 atau A2.
Massa Hemat hanya ingin memastikan Bawaslu bersikap yang sama pula terhadap paslon Hemat.
Pukul 17;18 menit paslon A2 bersama massa dan tim kampanyenya datang dari arah selatan, hendak kembali ke sekertariat pemenangan dan melintasi jalan protokol sekertariat Hemat.
Melihat massa dari paslon A2 ketika pulang berkampanye, berentetan, jalanan penuh massa dari Paslon A2, massa pendukung Hemat merasa tersinggung sebab menurut mereka paslon lain dijinkan berkampanye dengan kerumunan massa yang begitu banyak, namun seakan di biarkan.
“Paslon lain mereka ijinkan berkonvoi, banyak juga yang berkerumun, kami hanya ingin balengan, itupun di batasi dan kami pulang,”ujar salah satu tim pendukung Hemat.
Sementara pantauan awak media reportase papua.com, pihak keamanan dari Brimob polda Papua Barat, polisi serta TNI bersiaga mengamankan percecokan mulut antar massa paslon Hemat dan massa paslon A2.
Percecokan mulut, berlangsung kurang lebih 1 jam, setiap massa pendukung A2 yang melewati jalan tepat depan sekertariat tim Hemat, terjadi baku adu mulut.
Setelah rentetan massa tim A2 seluruhnya telah melewati sekertariat Tim Hemat, barulah massa dari Tim Hemat mulai tenang dan tidak lama kemudian membubarkan diri dari sekertariat dengan tertib dan di jaga ketat oleh pihak keamanan.
Pantauan awak media ini lagi, setelah tim membubarkan diri dari sekertariat masing-masing, pihak kemanan terus melakukan patroli pengamanan hingga berita ini di turunkan. (SR)