JAYAPURA,REPORTASEPAPUA.COM – Pemerintah Provinsi Papua menargetkan pendapatan daerah pada RAPBD 2019 sebesar Rp 13.970.246.788.141. Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mengatakan, rencana pendapatan daerah pada tahun ini menurun 0,13 persen dari tahun 2018 sebesar Rp 13.988.040.559.046.
“Dengan rincian pendapatan asli daerah ditargetkan sebesar Rp 939.263.367.141 atau turun sebesar Rp 467.141.668.905 dari tahun 2018,” ungkap Wagub Klemen Tinal saat membacakan pidato Gubernur Papua, Lukas Enembe terkait rancangan peraturan daerah provinsi tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Papua tahun anggaran 2019 yang berlangsung di ruang sidang DPR Papua, Kamis (13/12/18), malam.
Sedangkan penerimaan dana perimbangan kata Wagub, juga mengalami penurunan sebesar Rp 156.374.682.000 dari tahun 2018.
“Lain-lain pendapatan daerah yang sah pada tahun 2019 ditargetkan sebesar Rp 8.632.676.69.000 atau naik sebesar Rp 605.722.580.000 dibandingkan tahun 2018,” bebernya.
Lanjut dikatakan Wagub Tinal, penurunan juga tidak hanya terjadi pada, pendapatan daerah tetapi juga belanja daerah. Dimana pada tahun 2019, belanja daerah mengalami penurunan sebesar 5,36 persen.
“Belanja tidak langsung juga menurun 25,27 persen atau turun sebesar Rp 2.331.614.504.076,70 jika dibandingkan pada APBD tahun anggaran 2018 sebesar Rp 9.225.375.400.442,70 menjadi sebesar Rp 6.893.760.896.336 di tahun anggaran 2019,” paparnya.
Ditambahkan, adapun uraian masing-masing jenis belanja tidak langsung pada RAPBD tahun anggaran 2019 yakni, belanja pegawai naik 56,04 persen atau naik sebesar Rp 983.941.738.670,30 dibandingkan pada tahun anggaran 2018 sebesar Rp 1.755.717.177.677,70. Menjadi sebesar Rp 2.739.658.916.348 di tahun anggaran 2019.
“Belanja hibah mengalami penurunan 50,13 persen atau turun sebesar Rp 1.144.806.374.114 dibandingkan pada tahun anggaran 2018 sebesar Rp 2.283.860.446.585, menjadi sebesar Rp 1.139.054.072.471 pada tahun 2019,” pungkasnya.(TIARA)
Respon (1)