NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Pemprov Papua : Rumah Sakit Tidak Boleh Ditutup – Reportase Papua

Pemprov Papua : Rumah Sakit Tidak Boleh Ditutup

banner 120x600

JAYAPURA, Reportasepapua.com – Asisten Bidang Perekonomian dan kesra Sekda Provinsi Papua, Muhammad Musa’ad Minta agar Jangan ada rumah sakit di kota jayapura yang tutup, melihat banyaknya orang yang harus dibantu kesehatannya.

“Mendengar rumah sakit Bhayangkara dan provita ditutup saya sedikit kecewa, tapi kita sudah mengupayakan agar rumah sakit itu tidak boleh ditutup, hari ini saya sudah kumpulan semua direktur dan kepala rumah sakit mulai dari kota hingga kabupaten Jayapura, ” katanya

” pembahasan paling pertama tadi adalah mengenai bagaimana persoalan yang terjadi terkait peningkatan kasus positif Covid-19 Provinsi Papua maka seluruh rumah sakit harus lebih siap, ” jelas Asisten Bidang Perekonomian dan kesra Sekda Provinsi Papua, Muhammad Musa’ad kepada wartawan di sasana karya kantor gubernur, Rabu (15/07/2020).

Untuk itu ia meminta untuk seluruh rumah sakit bersama dinas kesehatan membuat skenario kalau kasus positif komulatif Corona virus sekitar 2.000 lebih apa yang harus dilakukan bersama, kalau nabati kedepan kasusnya naik hingga 3.000 apa juga yang harus dilakukan demi melindungi masyarakat.

” kasus Corona virus ini tiba tiba meninggi lalu kita kaget dan panik akhirnya kita menutup beberapa rumah sakit, saya fikir hal itu dalam artian perencanaan kontingensi nya itu kurang mantap, ” ujarnya

” kita memahami kondisi yang sedang terjadi hari ini, apalagi tadi juga pihak rumah sakit provita meminta maaf kepada semua karena tidak menyangka bisa sampai puluhan orang terpapar, hanya disatu sisi mereka bersyukur karena yang terkena virus ini bukan yang melaksanakan tugas langsung berhadapan dengan pasien corona, ” tuturnya

” jadi yang terpapar covid 19 ini adalah tenaga kesehatan yang berhadapan pasien dengan penyakit lain dan bukan Corona, sedangkan tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan pasien corona mereka semua dalam keadaan sehat, ” pungkasnya (Berti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *