NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Pemkab Jayapura : Jangan Berikan Sumbangan Kepada Siapapun yang Mengatasnamakan Panitia FDS XII – Reportase Papua

Pemkab Jayapura : Jangan Berikan Sumbangan Kepada Siapapun yang Mengatasnamakan Panitia FDS XII

Festival Danau Sentani ke-6 Tahun 2013 bertemakan "Bertahan Dalam Goncangan Badai" di Pantai Khalkote, Kampung Asei, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu, 19 Juni 2013. Festival ini berlangsung dari tanggal 19 sampai 23 Juni 2013 di daratan tepian Danau Sentani, dengan menampilkan karakter budaya keseimbangan antara kehidupan di atas permukaan air Danau Sentani dan daratan tanah datar di antara perbukitan di bawah jajaran pegunungan Cycloop dan daerah perbukitan seberang selatan Danau Sentani. [TEMPO/STR/Cunding Levi; CDL2013061902]
banner 120x600

SENTANI, Reportasepapua.com – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Jayapura, Joko Sunaryo meminta kepada seluruh masyarakat khususnya para pengusaha untuk tidak memberikan sumbangan kepada pihak manapun yang mengaku sebagai panitia Festival Danau Sentani (FDS) XII tahun 2019.

“Kegiatan yang berhubungan dengan FDS tahun 2019 ini ditiadakan. Karena ini adalah kebijakan dari pemerintah daerah dan itu semuanya diarahkan untuk kesiapan PON 2020. Sehingga nanti kegiatan FDS itu nanti mungkin akan diselenggarakan evennya pada saat menyambut PON 2020” kata Sunaryo yang ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (17/6).

Kadis Budpar Kabupaten Jayapura, Joko Sunaryo

Jika ditemui ada oknum tidak bertanggungjawab yang melakukan pungutan liar yang mengatakan bahwa FDS XII Tahun 2019 akan tetap diselenggarakan, dia menyarankan agar masyarakat dapat segera membuat laporan kepada pihak kepolisian untuk segera ditindak tegas.

“Kalau memang selama ini yang saya dengan ada pungutan liar dari oknum tidak bertanggungjawab, kami mohon supaya pungutan itu bisa dihentikan. Dan kepada para pengusaha yang diminta untuk menyumbang agar tidak memberikan sumbangan begitu saja karena itu tidak ada konfirmasi dengan Dinas Kebudyaan dan Pariwisata. Kalau memang masih ada yang melakukan pungutan liar, kami sarankan agar masyarakat segera membuat laporan ke pihak Kepolisian agar dapat ditindak tegas” ucap Sunaryo.

Sunaryo menuturkan bahwa jika FDS XII tahun 2019 ini tetap diselenggarakan, menurutunya hal ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan pihak manapun karena ini adalah program pemerintah daerah.

“Tidak ada kaitannya dengan pihak manapun yang ada di luar pemerintahan untuk menarik pungutan tersebut kepada setiap pengusaha yang ada di Distrik Sentani dan Sentani Timur” tuturnya.

Soal ketiadaannya FDS pada tahun 2019 ini, Joko Sunaryo mengatakan bahwa hal ini sudah disampaikannya kepada public melalui pemberitaan beberapa media baik cetak dan elektronik yang ada di Kabupaten Jayapura.

“Sudah saya sampaikan kepada public beberapa waktu lalu dan saya pikir masyarakat juga sudah membaca itu. Jadi apabila masih ada yang melakukan pungutan liar dan mengatasnamakan FDS, kami sarankan agar masyarakat bisa langsung melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian untuk ditindak tegas” tandasnya.

Sementara itu Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw yang ditemui wartawan ditempat terpisah menuturkan bahwa tidak dilaksanakannya FDS pada tahun 2019 ini karena saat ini Kabupaten Jayapura masih berduka pasca dilanda banjir bandang pada pertengahan Maret lalu.

“Inikan masih dalam kedukaan dan tempat-tempat juga masih mengalami pasang air jadi kita tidak bisa buru-buru untuk mempersiapkan itu. Tapi kita sudah lebih kepada Festival tahun depan” kata Bupati.

Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Jayapura masih focus pada penanganan pasca bencana.

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw.

“Jadi saat ini kita masih focus untuk membenahi situasi di berbagai tempat kemudian juga pasca banjir ini juga kita masih harus selesaikan beberapa hal sehingga ada agenda yang berada diluar dari rencana-rencana kita tiap tahun. Penundaan ini juga untuk mempersiapkan festival yang lebih baik dalam rangka menyambut PON 2020 mendatang” tukasnya Awoitauw.

“Kalau soal pungutan itu, kami dari pemerintah malah tidak tahu sama sekali soal itu . Kami juga minta kepada masyarakat agar jangan mudah terpancing dengan surat-surat yang tidak bertanggungjawab, kalau bisa bertanya dulu kepada Kepala Distrik ataupun dinas terkait” pungkasnya.

Hal ini dikatakan Bupati Jayapura dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, menyusul adanya surat edaran dari Lembaga Adat Keondofolan Sentani yang mengaku Sebagai Panitia Festival Danau Sentani XII 2019.

Dalam surat edaran yang ditandatangani oleh Joni Monim selaku Sekretaris dan Mience Eluay/Helyanan, Ketua Panitia. Para pengusaha yang berada di di Distrik Sentani dan Sentani Timur diwajibkan untuk memberikan sumbangan sebesar Rp. 200.000.

Dalam keterangannya di surat tersebut, sumbangan tersebut akan digunakan untuk mengadakan sebuah pondok pameran dan tarian adat yang bertempat di Khalkote, Distrik Sentani Timur pada tanggal 19-25 Juni 2019. (yurie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *