JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Kurangnya tenaga kerja Orang Asli Papua atau OAP dalam pengelolaan Pelabuhan Jayapura menjadi sorotan, Sekjen Barisan Merah Putih (BMP) Papua, Yonas Alfons Nusy.
Untuk itu, pihaknya meminta, Administrator Pelabuhan (ADPEL) Jayapura dan PT Pelindo IV Jayapura agar dapat memberdayakan orang asli Papua dalam pengelolaan pelabuhan Jayapura.
Bahkan Nusy mempertanyakan sudah berapa banyak orang asli Papua yang diberdayakan di areal pelabuhan Jayapura oleh Adpel dan Pelindo.
“Saya akan berusaha menyampaikan kepada PT Pelindo pusat untuk segera membenahi struktur organisasinya dan mengisinya dengan orang asli Papua yang punya kapasitas,”Yonas Nusy lewat via telepon, Jumat (8/11/19).
Selain itu, Nusy juga menyoroti kondisi pelabuhan Jayapura, khususnya gedung ruang tunggu penumpang yang kapasitasnya dinilai sangat terbatas, begitu juga dengan fasilitasnya yang dinilai tak layak lagi.
Padahal lanjut Nusy, setiap kapal masuk, jumlah penumpang mencapai ribuan orang.
“Pelindo ini pengelola pelabuhan di bawah koordinasi ADPEL. Jadi Kepala ADPEL mesti meminta Pelindo segera membenahi Pelabuhan Jayapura,” jelasnya.
Menurutnya, jika kondisi ini dibiarkan terus, maka masyarakat pengguna jasa kapal laut jugs akan merasa dirugikan. Padahal mereka telah melakukan kewajibannya membeli tiket saat akan berangkat.
“Saya akan sampaikan masalah ini kepada Menteri Perhubungan. Kita perlu kritisi, dan memberikan masukan kepada pihak terkait agar segera ada pembenahan. Kalau tidak sanggup mengatasi masalah seperti ini, Jangan tugas di tempat ini,” tandas Yonas Nusy. (Tiara)