JAYAPURA,REPORTASEPAPUA.COM – Karyawan PT PLN Persero Wilayah Papua dan Papua barat (Papabar) memdatangi Komisi I DPR Papua untuk menyampaikan aspirasi tentang keberpihakan PT PLN terhadap Orang Asli Papua (OAP), Jumat (14/12/18).
Semuel Horwas sebagai juru bicara menjelaskan, tujuan pihaknya mendatangi DPR Papua dalam hal ini Komisi I DPR Papua terkait situasi yang hadapi saat ini di tempat kerja mereka.
“Kedatangan kami ke DPR Papua yakni di komisi I, adalah untuk memberikan penjelasan terkait dengan situasi yang kami hadapi di tempat kerja kami yaitu PT PLN Persero Papua dan Papua Barat,” ungkapnya.
Dijelaskannya,pegawai PLN Papua dan Papua barat jumlahnya kurang lebih 1.924 orang tetapi OAP yang bekerja di tempat tersebut hanya 300 orang atau hanya 22 persen sambungnya.
“Kami sangat minoritas di jajaran ini sehingga kami menuntut agar ada keseimbangan minimal 50:50 antara OAP dan Nusantara itu yang pertama tuntutan kami,” tegas Samuel Horwas.
Apalagi kata Samuel, kami OAP tidak mendapat kesempatan menduduki jabatan strategis yang ada di PT PLN Papua dan Papua Barat.
Untuk itu, pihaknya meminta agar manajeman memberikan perhatian serius kepada OAP.
Dikatakan, meskipun pihaknya minoritas di perusahaan itu, tetapi maksimalnya OAP diberikan jabatan strategis.
.
“Itu sebabnya kami datang meminta dukungan dari DPRP untuk membantu kami menanyakan kepada manajemen PLN Papua dan Papua barat maupun pemerintah pusat, kenapa OAP tidak diberdayakan untuk menduduki jabatan strategis di perusahaan tersebut,” ungkapnya.
Bahkan tandas Horwas, jangan hanya nama PT PLN Papua dan Papua Barat tetapi yang bekerja di dalam bukan orang Papua.
Sementara itu menangapi hal tersebut Anggota Komisi DPR Papua, Yonas Alfons Nusi mengatakan, dari penyampaian aspirasi dari karyawan PT PLN Persero Papua dan Papua Barat kami dari DPR Papua telah menerima aspira itu.
“Aspirasi ini akan kami laporkan ke pimpinan komisi maupun pimpinan DPRP untuk menindak lanjuti dan melakukan kunjungan ke pihak Kanwil PLN,” ujar Nussy.
Menurut Nussy, ini sangat penting dalam rangaka memberikan kroscek terhadap aspirasi yang di sampaikan.
“Kalau memang benar ini terjadi terkait dengan apa yang disampaikan tadi, berarti ini menjadi sebuah keprihatinan yang mendalam dari DPRP terhadap PT PLN,” imbuhnya.
Apalagi tandas Nussy, OAP yang sudah bekerja puluhan tahun namun tidak memberikan kepercayaan kepada OAP yang memiliki kopentensi yang cukup baik.
Untuk itu, ia berjanji dalam kunjungan ke PLN ini, pihaknya akan memintah pertanggungjawaban pihak PLN terkait berapa orang Papua yang sudah bisa menjadi pemimpin di wilayah PLN Papua dan Papua barat.
“Sehingga kunjungan dari karyawan PT PLN Persero hari ini, menjadi undangan untuk kami melakukan kunjungan ke kantor PLN pada hari Senin minggu depan dan kami akan pastikan itu,” kata Yonas Nussy.(Tiara)