Manokwari,Reportasepapua.com – Parlemen Jalan (Parjal) Papua Barat meminta, pihak Bawaslu Manokwari lebih tegas kepada KPU Manokwari menjaga kualitas kinerjanya.
“Sebab keputusan terakhir ada di KPU. Maka Bawaslu harus lebih perketat, pegawasan. Jangan pengawasan kepada kandidat, lebih fokus KPU,” kata Panglima Parjal Papua Barat Ronald Mambiuew, Rabu (7/10/2020).
Tentu itu, perketat oleh Bawaslu, saat pencoblosan di TPS dan juga hasil akhirnya nantinya di KPU. “Ini perlu diperketat. Ini harus kita antisipasi jangan sampai ada terjadi ada kecurangan,” katanya.
Menurutnya, tempat ibadah bukan tempat berpolitik. Nah itu tempat beribadah semua umat baik islam, Kristen Protestan dan agama lainya di Manokwari. Sebab politik ini jahat. “Tentu ini sangat perlu diperketat dan diawasi oleh Bawaslu. Kalau Pendeta dan ustad cukup menjadi tim sukses, untuk memenangkan pekerjaan Tuhan. Jangan jadi tim sukses untuk menangkan, kerja politik seorang kandidat,” ujarnya.
Menurutnya, pertemuan digelar Bawaslu langkah positif deteksi dini terkait pilkada serentak 2020. “Ini butuh peran aktif semua pihak mendukung dan menjaga, jalan pilkada berjalan kondusif. Deteksi dini menjadi tanggug jawab oleh semua pihak,” katanya.
Tentu kegiatan Bawaslu untuk bagaimana, berikan pemahaman kepada masyarakat, tokoh agama, pemuda dan lain terkait dengan sengketa pilkada tersebut. “Dengan kegiatan ini bersama- sama bekerja membantu pihak penyelenggara sehingga pesta demokrasi Pilkada 9 Desember 2020 berjalan aman, jujur damai,” ungkapnya.
Dia berharap, KPU dan Bawaslu menjalankan tugas dan fungsinya tetap menjaga hak- hak politik sesama anak bangsa.
“Dan juga, menjaga supaya jangan sampai. Justru pemicu bukan dari masyarakat atau kandidat dari penyelenggara,” cetusnya.
Diimbau, semua pemilih supaya tetap besar hati dan profesional untuk mensukseskan pilkada. “Sesungugya pemilu kepala daerah. Bukan taruhan hidup mati, tetapi itu bagian, membawa kabupaten ke arah baik. Terpenting pilkada aman, damai, dan tentram,” pungkasnya. (Dhy)