JAYAPURA,REPORTASEPAPUA.COM – Tim Gabungan TNI/Polri terus memburu para pelaku pembantaian 25 pekerja PT Istaka Karya di Kabupaten Nduga. Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Josua Pandit Sembiring mengatakan siapapun yang bersalah pasti ditangkap dan tak boleh dibiarkan sebab itu perintah.
“Kalau pengejaran tetap dilakukan. Itu Perintah,” Ungkap Pangdam kepada media, Kamis (13/12/2018).
Hanya saja, lanjut Pangdam saat ini tim Gabungan TNI/Polri masih menggunakan skala priorias, khususnya pencaharian 4 korban yang belum ditemukan.
Dilain sisi, kata Pangdam, dalam proses pengejaran para pelaku ini, kata Pangdam harus juga menyesuaikan dengan kondisi wilayah, apalagi medan Papua yang terbilang sulit.
“Kita tetap kejar mereka, tapi ingat kita kejar inikan bukan di lapangan bola, ini hutan belukar dengan medan yang cukup sulit,” katanya.
Memang, diakui Pangdam, di Nduga khususnya lokasi proyeknya pembangunan jembatan memiliki jarak 12 KM, sehingga faktor geografis juga menjadi kendala bagi aparat dalam proses pencaharian maupun evakuasi para korban.
“Bicara Papua, kita bicara geografis. Jadi jangan samakan Papua dengan pulau Jawa. Antar kabupaten saja harus gunakan transportasi udara, itupun harus menyesuaikan dengan cuaca, karena medan yang tidak semudah dibayangkan,” katanya
Terkait dengan aktifitas masyarakat di sekitar lokasi proyek Istaka yang dikabarkan mengungsi ke hutan, Pangdam mengakui saat ini masyarakat sudah mulai kembali ke kampung dan beraktiftas seperti biasa.
“TNI dan Polri hadir di Nduga sebagai simbol negara, dalam rangka memberi kenyamanan dan keamanan untuk masyarakat. Jadi memang ada masyarakat sebelumnya lari ke hutan karna ketakukan, sekarang sudah turun ke kampung, ada juga ketemu dan kita himbau untuk kembali ke kampung, itu saudara kita,” kata Pangdam.
Pangdam Juga Menegaskan tak mengenal waktu sehingga perburuan KKSB akan terus dilakukan tanpa mengenal libur dan batas waktu karena ini merupakan penegakan hukum dan perintah panglima TNI. (redaksi)