OPM di Papua Tebar Ancaman, Ini Yang Dikatakan Aparat Keamanan ?

banner 120x600

Jayapura, Reportase.com – Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka, Sebby Sambom, menebar ancaman kepada masyarakat sipil dan aparat keamanan TNI dan Polri yang ada di wilayah Papua.

Ancaman itu dikatakan Sebby dalam vidio yang viral di media sosial, yang menyampaikan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengancam akan menembak pesawat penerbangan sipil di wilayah Papua bila ikut membawa pasukan TNI/Polri.

Menurut Sebby, ancaman dari Markas Pusat TPNPB itu dikeluarkan atas dasar pandangan terhadap maskapai penerbangan sipil di tanah Papua yang digunakan sebagai mobilisasi pasukan TNI di wilayah Papua.

“Bahwa jika penerbangan sipil mengangkut militer dan polisi Indonesia dari kota (atau) provinsi ke kabupaten-kabupaten, maka TPNPB siap tembak,” katanya, dalam unggahan vidio berdurasi 1 menit 19 detik.

Karena itu, Sebby kembali memperingatkan agar maskapai penerbangan sebaiknya tidak mengangkut aparat keamanan Indonesia terutama ke wilayah konflik bersenjata.“Kami keluarkan peringatan tegas agar semua penerbangan (sebaiknya) tidak melayani anggota TNI/Polri,” kata dia.

Kepala Penerangan Kogabwihan III, Kol Czi IGN Suriastawa mengungkapkan, dengan adanya agenda sidang PBB, kelompok Seperatis melakukan aksi penembakan hingga propaganda.

“Seperti yang telah saya sampaikan kemarin, mereka sedang mencari momen menarik perhatian di Sidang Umum PBB akhir bulan ini. Dan inilah yang saya khawatirkan, bahwa rangkaian kejadian beberapa hari ini adalah settingan mereka yang kemudian diputarbalikkan bahwa TNI menembak pendeta. Harapan mereka, kejadian ini jadi bahan di Sidang Umum PBB., dan Saya tegaskan, bahwa ini semua fitnah keji dari KKSB,” ujarnya.

Kapendam menegaskan kelompok Seperatis lah yang menjadi dalang dari penembakan seorang hamba Tuhan Pdt Yeremias Zanambani.“Gerombolan itu kembali menebar fitnah, dengan mengatakan meninggalnya seorang hamba Tuhan akibat ulah TNI. Maka dari itu saya himbau kepada warga masyarakat agar tidak terprovokasi dengan sebaran fitnah gerombolan mereka, khususnya melalui medsos. Dari sejak tadi pagi (20/9), 3 akun mereka mulai menyebarkan berita bohong dengan memutarbalikkan fakta,” lugasnya.

Senada disampaikan, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM.Kamal yang menjelaskan dalang dari pembunuhan seorang Pendeta Di kampung Hitadipa di Kabupaten Intan Jaya, dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

“Diketahui pelaku pembunuhan Pendeta Yeremias Zanambanidi dari kelompk KKB yakni Jelek Waker,” bebernya ketika memberikan keterangan Pers di Mapolda Papua, Senin (21/9/2020) siang.

Kamal pun membantah pelaku pembunuhan yang disebutkan oleh beberapa oknum dan beredar di media sosoal dan pemberitaan media masa dilakukan oleh TNI adalah hoax, mengingat dilokasi tersebut belum ada penempatan aparat keamanan baik dari TNI maupun Polri.

“Disana tidak ada pos atau kantor dari aparat keamanan, di kampung tersebut baru direncanakan akan berdirinya kantor koramil,” tuturnya.

Ia pun menjelaskan kampung Hitadipa diduga merupakan basis dari kelompok criminal bersenjata, mengingat sudah berada kali kasus pembunuhan terhadap anggota dan warga sipil diseputaran kawasan tersebut.

“Dilokasi itu sudah dua anggota dan warga sipil tewas akibat aksi tidak manusiawi dari KKB,” tegasnya.

Sementara itu diketahui Pendeta Yeremias Zanambanidi diduga tewas ditembak di Kampung Hitadipa, Sabtu 19 September 2020 lalu, sekitar pukul 18.00 WIT.

Terkait adanya ancaman dari TPMOPM, Kamal mengungkapkan tidak perlu disikapi, lantaran keberadaan TNI dan Polri untuk memberi rasa aman kepada masyarakat.

“Apa yang disampaikan oleh oknum tersebut tidak perlu di sikapi, mengingat keberadaan TNI dan Polri di seluruh wilayah Indonesia khususnya di Papua untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh lapisan masyarakat,” lugasnya

Sebelum pembunuhanterhadap pendeta, kurun waktu seminggu kelompok criminal bersenjata (KKB), telah melakukan empat aksi kekerasan yang menewaskan empat orang, dua diantaranya merupakan warga sipil yang kesehariannya sebagai tukang ojek yakni Laode Anas (34) dan Fatur Rahman (23). (Roy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *