MANOKWARI, Reportasepapua.com –Menyikapi kasus pengrusakan dilakukan kelompok Jafar Umar Thalib (JUT) di Koya Barat, Papua berapa waktu lalu. Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Barat mendesak kelompok JUT di keluarkan dari Tanah Papua.
Pasalnya, keberadaan kelompok JUT ini akan memicu perpecahan antara kerukunan umat beragama yang selama ini sudah terjalin dengan baik.
“Kami menolak dengan tegas adanya JUT di tanah Papua, karena daerah Papua ini adalah daerah yang memiliki toleransi umat beragama yang baik. Masalah sarah di tanah Papua ini tidak pernah terjadi seperti di daerah-daerah lain,”tegas Maxsi Nelson Ahoren, Ketua MRP Papua Barat yang ditemui reportasepapua.com, diruang kerjanya, Jumat (8/03/2019).
Menurutnya, peristiwa tidak terpuji yang dilakukan JUT ini cukup sangat meresahkan dan mengganggu kenyamanan masyarakat Papua terlebih khusus umat beragama.
“Apalagi sampai terjadi anarkis atau pengrusakan dan penganiayaan terhadap warga. Hal ini kami dari MRP sangat menolak tegas sikap yang dilakukan kelompok ini. Jangan sampai keberadaan kelompok JUT menyebabkan terjadinya konflik agama,”katanya.
Maka, sebagai Ketua MRP dirinya meminta kepada aparat penagak hukum dalam hal ini Polda Papua untuk menindak tegas sesuai hukum berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Bila perlu kelompok ini harus dikeluarkan dari tanah Papua, karena kami yang bahwa aliran kelompok JUT ini sudah menyebar di seluruh tanah Papua. Jadi penegak hukum harus serius memberantas aliran ini sampai di akar-akar,”harap Ahoren.
Ahoren mengemukakan, kelompok JUT jangan langsung di pulangkan, tetapi aparat harus menyelidikan lebih dalam.
“Para pelaku ini harus mengaku jaringan-jaringan mereka ada daerah-daerah mana saja di provinsi papua dan papua barat, karena apabila jaringanya tidak dibasmi sama saja,”terangnya.
Ketua MRP yakin bahwa kelompok-kelompok ini sudah menyebar di seluruh tanah Papua dan khusus untuk di Papua Barat sudah pasti ada.
Maka aparat penagak hukum, tokoh agama, tokoh masyarakat agar lebih serius menyikapi persoalan itu.
Oleh sebab itu, dirinya berharap kepada Polda Papua Barat agar dapat mendeteksi keberadaan kelompok JUT di wilayah hukumnya.
“Saya pikir, kejadian di papua itu menjadi pengalaman untuk kita di papua barat. Supaya jangan sampai terjadi, baru kita kaget. Saya yakin kelompok ini sudah di papua barat,”tandasnya. [ONE]