NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Mimika Darurat DBD, Ini yang Dilakukan Dinkes Mimika ! – Reportase Papua

Mimika Darurat DBD, Ini yang Dilakukan Dinkes Mimika !

banner 120x600

Timika,reportasepapua.com – Dengan Jumlah Lonjakan kasus yang Signifikan dalam waktu belakangan ini, Kabupaten Mimika sudah layak disebut darurat kasus Demam Derdarah karena sampai saat ini terlapor ada 20 kasus DBD di laboratorium di Mimika.

Dinas Kesehatan Mimika pada 12 Februari lalu bahkan telah menerbitkan surat kewaspadaan KLB DBD yang ditujukan kepada Kepala Kelurahan dan RT. Dinkes Mimika meminta aparatur pemerintahan tingkat bawah itu agar terlibat aktif dalam upaya memutus rantai penularan DBD dengan cara bersih lingkungan, pemberantasan saran nyamuk dan 3M plus.

“Memang belum ada penetapan (status) KLB tapi sebenarnya sudah KLB karena jumlah kasusnya terus meningkat,” kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Mimika, Obet Tekege usai melakukan advokasi pencegahan DBD di Kantor Kelurahan Kebun Sirih, Kamis (14/2).

Melalui upaya advokasi itu, Dinkes Mimika bersama petugas Puskesmas Timika memberikan gambaran situasi penularan DBD saat ini. Sekaligus dalam Advokasi itu, meminta Aparatur pemeritah kelurahan dan RT melakukan upaya pemberatasan telur dan jentik nyamuk dengan bersih-bersih lingkungan. Di Kelurahan Kebun Sirih, terdata dua kasus DBD.

Mengajak peran serta sektor lain, Dinkes Mimika pun telah menerbitkan surat himbauan ‘Jumpa Berlin’ atau Jumat Pagi Bersih Lingkungan kepada instansi terkait. Dinkes Mimika juga meminta warga segera memeriksakan diri di Fasyankes jika mengalami demam.

“Kami sudah sampaikan surat ke Gereja-Gereja untuk mengimbau jemaat sesuai surat Kepala Dinas. Surat juga sudah kami layangkan ke Kelurahan perintis, Timika Indah dan Wanagon untuk melakukan advokasi yang sama. Fogging sudah di beberapa titik,” kata Obet.

Dinkes Mimika pun telah bersurat ke Dinkes Provinsi Papua meminta peralatan fogging, RDT untuk kepentingan pemeriksaan laboratorium. Termasuk meminta bubuk abate yang sedang kosong di Timika.

“Tapi belum dikirim, biaya pengirimannya kurang,” ujar Obet.

Dari total 20 kasus DBD di Mimika, sebanyak 14 pasien dirawat di RS Tembagapura, empat pasien di RSUD Mimika dan dua pasien di Klinik Kuala Kencana.

Penyakit DBD ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Sebagian besar pasien yang dilaporkan terinfeksi lokal di Kota Timika. Terjadinya penularan lokal virus dengue di Kota Timika juga telah terkonfirmasi melalui penelitian 2017 lalu. Hasil penelitian itu menunjukkan house index nyamuk aedes aegypty yang mengandung virus dengue mencapai 60 sampai 76 persen. Angka yang masuk kategori tinggi.

Dengan angka house index nyamuk aedes aegypti yang tinggi maka warga Kota Timika mempunyai risiko yang sama tertular penyakit DBD. (IB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *