WAMENA,REPORTASEPAPUA.COM – Tim DVI mengungkapkan hasil otopsi terhadap jenazah Matius Palinggi, ditemukan sejumlah luka bacok dan luka tembak di beberapa alat vital.
Kabid Dokes Polda Papua, Kombes Pol Ramon Amiman Amiman mengungkapkan, satu janzah yang berhasil di evakuasi dari Mbua, telah berhasil di identifikasi identitasnya.
“Setidaknya ada dua alat bukti yang kita gunakan. Dimana identitasnya Matius Palinggi,” ungkap Ramon kepada wartawan saat ditemui di RSUD Wamena, Senin (10/12/2018).
Sementara itu, Tim Ahli Forensik Dari Mabes Polri, DR. dr. Sumi Astri menyebutkan, ada sejumlah luka bacok dan luka tembak ditemukan disekujur tubuh korban.
“Memang kondisi fisik sudah mulai membusuk, tetapi karena cuaca dilokasi kejadian, kita masih bisa identifikasi. Kita tidak bisa memberikan informasi secara detail mengenai kondisi fisik korban, hal itu tidak etis kita sebutkan di media,” ungkapnya ditempat yang sama.
Sebatas diketahui, sekelompok KKB di Nduga dibawah komando Egianus Kogoya, melalukan aksi teror terhadap pekerja jembatan Jalan Trans Papua yang berada di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.
Dalam teror itu, aparat kepolisian berhasil menemukan lagi korban meninggal dunia, yaitu Matius Palinggi. Jadi sudah ada 16 karyawan PT Istaka dan 1 pegawai PUPR meninggal dunia serta 5 orang lainnya masih belum diketahu kondisinya.
Sementara di Distrik Mbua, kelompok KKB melakukan penyerangan terhadap Pos TNI disana. Satu anggota TNI meninggal dunia dan 1 anggota luka-luka.
Dalam proses evakuasi kelompok ini juga melakukan penembakan terhadap aparat, dua orang anggota luka-luka akibat tertembak.(redaksi)